Meulaboh (Antaranews Aceh) - Anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) Hendriyono, menyampaikan, Aceh bisa menjadi produsen minyak atsiri serai wangi melalui pemanfaatan potensi sumber daya alam di beberapa kabupaten/ kota.

"Beberapa daerah di Aceh seperti Gayo, Bener Meriah sudah mengembangkan tanaman serai wangi sebagai sumber ekonomi. Aceh Selatan saya lihat juga sudah mengarah ke sana," katanya saat dihubungi melalui sambungan telepon dari Meulaboh, Kamis.

Ia berkata, Kabupaten Aceh Selatan yang dikenal penghasil minyak pala Aceh untuk kebutuhan pasar domoestik dan luar negeri, akan tetapi sebagian besar masyarakatnya sudah mulai beralih ke tanaman lain karena harga jual yang lebih menguntungkan.

Usaha pertanian yang bersifat agribisnis sangat rentan terjadi transformasi dari satu komoditas kepada komoditas lain mengikuti perkembangan harga, terlebih lagi dari pelakunya merupakan masyarakat dan petani yang lebih melihat sisi keuntungan harga.

Sebut Hendriyono, pemerintah daerah kabupaten/ kota, hanya perlu hadir melindungi dalam penentuan harga sehingga ada satu jaminan agar tidak terjadi permainan harga ketika sebuah usaha tersebut berkembang dan menjadi sumber ekonomi masyarakat.

"Pemerintah harus bisa memastikan jaminan harga jual serai wangi itu di pasar, kemudian ditingkatkan pola tanam, ada pendampingan khusus," sebut Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (DPP - PKPI) Aceh itu.

Lebih lanjut disampaikan, pola pengelolaan serai wangi sangat sederhana, tanaman itu bisa tumbuh sendiri tanpa harus mengeluarkan biaya pemupukan dan perawatan, petani hanya melakukan panen secara berkala setiap 2,5 bulan satu kali selama 15 tahun.

Saat ini, Hendriyono, dirinya tengah bersama sejumlah petani serai wangi di Desa Mutiara, Kecamatan Sawang, Aceh Selatan, di daerah setempat masyarakat usia produktif berlomba - lomba membudidayakan tanaman serai karena bernilai jual tinggi.

Saat ini harga jual di pasar lokal bertahan Rp340.000/kg, produksi serai wangi petani Aceh Selatan selama ini sudah diekspor ke luar negeri melalui pasar Medan Sumatera Utara, walau pun akumulasi jumlah produksi menyeluruh belum terdata pemerintah.?

Letak geografis dengan wilayah pegunungan, sangat prospek untuk pengembangan serai wangi di Aceh Selatan, sebab itu dirinya mendukung petani untuk terus mandiri sehingga peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat daerahnya segera terwujud.

"Aceh Selatan masih belum begitu "booming" karena saat ini sedang dalam tahapan pengembangan yang digalakkan penamanan. ?Saat ini yang dibutuhkan pertani harga bisa bertahan, mungkin juga ketel - ketel akan ada," pungkasnya.
 

Pewarta: Anwar

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018