Blangpidie (Antaranews Aceh) - Kelompok kebun karet di Kabupaten Aceh Darat Daya (Abdya), Aceh meminta dinas terkait agar memberikan penyuluhan teknik penyadapan pohon karet yang benar, sehingga hasil produksi latek diperoleh petani bisa maksimal.

Pengurus Kelompok tani Maju Bersama Desa Ie Lhob, Kecamatan Tangan-Tangan, Rustam, Kamis, mengatakan pohon karet milik kelompoknya sudah berumur 6 tahun, namun belum disadap oleh petani karena tidak ada yang mengerti tentang tatacara penyadapan karet okulasi

''Kalau umurnya sekarang sudah 6 tahun, cuma belum kami sadap, karena anggota kelompok saya tidak ada satupun mengerti tentang teknik penyadapan pohon karet okulasi yang benar,'' kata Rustam 

Rustam menjelaskan, tanaman karet milik kelompok tersebut luasnya sekitar 25 hektar sudah bisa sadap dikawasan kebun masyarakat dipengunungan Desa Ie Lhob, Kecamatan Tangan-Tangan, Abdya

''Semua tanaman karet kami jenisnya okulasi PB-260. Tanaman karet itu Kami tanam enam tahun lalu. Sumber bibitnya bantuan Ditjen Prasarana dan Sarana Kementerian Pertanian tahun 2012,'' jelas Rustam

Kala itu cerita Rustam, pihak Kementerian Pertanian melalui Dinas Perkebunan kabupaten Abdya juga memberikan bantuan pupuk, dan biaya garap lahan kepada anggota kelompok tani dengan harapan program pemerintah pusat bisa berhasil dipedesaan.

''Alahmdulillah, berkat bantuan dari pemerintah dan kerja keras anggota kelompok tani, hari ini tanaman karet kami tanam itu sudah bisa sadap. Hanya saja kami belum paham cara penyadapannya,'' tuturnya

Rustam berharap, pemerintah agar memberikan penyuluhan tentang teknik penyadapan tanaman karet pada anggota kelompoknya, sehingga hasil produksi latek diperoleh petani nantinya bisa maksimal.

''Selain penyuluhan, kami juga berharap pemerintah agar menyalurkan saprodi berupa pisau sadap, batu asah pembeku karet, herbisida dan mangkok sadap getah untuk lahan seluas 25 hektar,'' pintanya 

Rustam berkeyakinan, jika petani telah memulai melakukan penyadapan karet tersebut, ekonomi anggota kelompoknya menjadi meningkat. Apalagi proses penyadapan tiap hari dilakukan petani.

''Saya yakin anggota kelompok saya sejahtera jika tanaman karet mulai sadap. Walaupun harga lateks murah, tapi kami tidak pusing lagi cari pekerjaan, bangun pagi kami langsung kebun sadap karet,'' tuturnya

Pewarta: Suprian

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018