Banda Aceh (Antaranews Aceh) - Sejumlah pedagang daging di beberapa pasar di Aceh Besar dan Banda Aceh menyebutkan, permintaan akan daging segar meningkat menjelang kenduri Maulid Nabi Muhammad SAW.

"Permintaan daging menjelang kenduri maulid mulai meningkat. Peningkatan permintaan sudah terjadi sejak beberapa hari lalu," kata Aziz Awee, pedagang daging di Pasar Lambaro, Aceh Besar, Selasa.

Menurut Aziz, peningkatan mencapai dua kali lipat. Peningkatan ini diukur dari jumlah sapi atau lembu yang disembelih dan dijual setiap hari. Kalau sebelumnya hanya seekor per hari, kini dua ekor setiap hari.

"Sebelum kenduri maulid, biasanya kami menjual daging dengan ukuran satu ekor sapi, kini menyembelih dan menjual dua ekor. Berat sapi berkisar antara 200 hingga 250 kilogram," sebut Aziz Awee.

Menyangkut harga, Aziz Awee menyebutkan tidak terjadi kenaikan walau permintaan meningkat hampir dua kali lipat sebab harga sapi atau lembu yang dijual peternak tidak mengalami kenaikan.

"Harga lembu masih tetap di kisaran Rp30 juta, jadi kami tidak menaikkan harga. Kenaikan harga daging biasanya terjadi pada hari meugang, menjelang bulan puasa maupun Idul Fitri dan Idul Adha," ungkap Aziz.

Menurut dia, kenaikan harga daging saat itu dipicu meningkatkan harga sapi. Pada saat meugang, harga daging di Pasar Lambaro, Aceh Besar, bisa mencapai Rp150 ribu per kilogramnya.

"Saat ini harga daging kualitas nomor satu dijual Rp130 ribu per kilogram. Sedangkan kualitas nomor dua Rp120 ribu per kilogram. Harga masih normal dari sebelumnya," kata dia.

Selain itu, Aziz Awee menyampaikan bahwa kondisi pasar daging di Pasar Lambaro becek dan air tenang, sehingga menyebabkan masyarakat enggan berbelanja. Terlebih jika kondisi setelah hujan, menyulitkan pembeli berbelanja.

"Kondisi ini juga diperparah dengan tidak adanya area parkir kendaraan bermotor, baik sepeda motor maupun mobil. Kami berharap pemerintah daerah mengatasi persoalan tersebut sehingga pedagang tidak merasa dirugikan," pungkas Aziz Awee.

Pewarta: M.Haris Setiady Agus

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018