Banda Aceh (Antaranews Aceh) - Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman mengajak badan usaha milik negara (BUMN) yang ada di ibu kota Provinsi Aceh tersebut membangun bank sampah.
     
"Kami mengajak BUMN melalui program CSR membangun bank sampah, sehingga sampah yang dihasilkan masyarakat bisa menghasilkan nilai ekonomis," kata Aminullah Usman di Banda Aceh, Rabu.
     
Wali Kota menyebutkan, volume sampah masyarakat Kota Banda Aceh saat ini mencapai 300 ton per hari. Jumlah ini meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya 200 ton per hari.
     
Dengan hadirnya bank sampah, kata Aminullah, barang buangan masyarakat tersebut bisa diolah dan memiliki nilai ekonomi. Seperti dijadikan kompos atau pupuk organik maupun kerajinan tangan dari sampah anorganik.
     
"Karena itu, kami mengajak semua BUMN yang ada di Banda Aceh bisa membangun bank sampah di gampong-gampong atau desa melalui program CRS. Seperti yang telah dilakukan PT Pegadaian," sebut Wali Kota.
     
Sebelumnya, sebut Aminullah Usman, Pemerintah Kota Banda Aceh bekerja sama dengan PT Pegadaian membangun  bank sampah di Gampong Surien, Kecamatan Meuraxa. 
     
Seluruh sampah yang ada di gampong itu, sebut dia, dipilah antara organik dan anorganik. Sampah organik diolah menjadi kompos dan anorganik dibuat menjadi kerajinan tangan.
     
"Tentunya kompos dan kerajinan tangan tersebut dijual dan menghasilkan uang. Proyek bank sampah ini akan diterapkan di seluruh gampong di Kota Banda Aceh," kata dia.
     
Oleh karena itu, Pemerintah Kota Banda Aceh membutuhkan dukungan BUMN membangun bank sampah. Sebab, kehadiran bank sampah ini bisa menambah perekonomian masyarakat.
     
"Selain membangun perekonomian, kehadiran bank sampah ini juga akan mewujudkan kebersihan lingkungan masyarakat. Karena itu, kami berupaya menghadirkan bank sampah ini di seluruh gampong di Kota Banda Aceh," kata Aminullah Usman. 
 

Pewarta: M.Haris SA

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018