Jakarta (Antaranews Aceh) - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengingatkan pemangku kepentingan bahwa udang merupakan komoditas yang harus didorong terus sebagai andalan untuk meraup devisa ekspor sektor kelautan dan perikanan nasional.

"Saya mengingatkan semua 'stakeholders' untuk bekerja sama memajukan perekonomian perikanan baik laut, maupun budi daya. Terutama udang yang memberikan 'share' dominan dalam struktur perdagangan ekspor produk perikanan nasional," kata Menteri Susi dalam keterangan tertulis yang diterima, di Jakarta, Selasa.

Hal itu, lanjut dia, mengingat komoditas tersebut antara lain memiliki peluang pasar ekspor yang terbuka dengan margin nilai yang besar. Di sisi lain, kata dia, udang merupakan komoditas yang mendominasi struktur perdagangan ekspor produk perikanan nasional.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan Perikanan (KKP) Slamet Soebjakto mengatakan udang menjadi salah satu komoditas perikanan budidaya yang paling siap dalam menghadapi industri 4.0.

"Saya melihat juga dari sisi investasi keuntungan, udang sudah sangat siap. Teknologinya, sarananya, peralatannya, saya lihat paling lengkap di sana, begitu juga tata niaga dan pemasarannya," kata Slamet usai menghadiri Pembukaan  Aquatic Asia & Indoaqua 2018 di JI Expo Kemayoran Jakarta, Selasa (28/11).

Slamet menjelaskan bahwa sejumlah tambak udang telah menerapkan praktik akuakultur yang baik dan berkelanjutan. Selain itu, tambak udang juga telah memenuhi sistem "biosecurity" atau standar bahwa komoditas tersebut terbebas dari penyakit tercemar.

Menurut dia, penerapan akuakultur atau praktik perikanan budi daya yang berkelanjutan menjadi bagian dari transformasi industri 4.0. Selain udang, komoditas ekspor perikanan budi daya lainnya seperti kakap putih, kerapu, dan rumput laut, juga menjadi komoditas perikanan yang paling siap bertransformasi menuju industri 4.0.

Pewarta: Muhammad Razi Rahman

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018