Singkil (Antaranews Aceh) - Sejumlah kelompok petani kelapa sawit di Kabupaten Aceh Singkil mengeluhkan penurunan harga tanda buah segar (TBS) yang telah berada pada angka Rp660 per kilogram.

"Penurunan harga TBS sawit ini hampir mencapai titik terendah sehingga perlu adanya perhatian, khususnya dari pemerintah daerah, mengingat sebagian besar mata pencaharian penduduk di sini adalah petani perkebunan sawit," kata petani sawit Khairi di Lentong, Aceh Singkil, Selasa.

Ia menjelaskan TBS di Aceh Singkil dalam sebulan terakhir terus mengalami penurunan dengan harga lepas di tingkat penampung Rp Rp660 per kilogram.

Menurut dia, merosotnya harga TBS tersebut berdampak besar terhadap pendapatan dan perekonomi masyarakat di daerah setempat yang sebagian besar menggantungkan hidupnya pada komoditas tersebut.

Pihaknya berharap Pemkab Aceh Singkil dapat terlibat aktif dan mencarikan solusi terhadap persoalan tersebut bersama perusahan sehingga dapat meringankan beban para petani sawit di daerah setempat.

Data Aplikasi Kabupaten Aceh Singkil (ASIDA) Aceh Singkil yang di bawah kendali Kabak Ekonomi Setdakab, menyebutkan per tanggal 3 Desember 2018 harga TBS kelapa aawit di sejumlah Pabrik Minyak Kelapa Sawit(PMKS) di wilayah Kabupaten Aceh Singkil yakni PT Lembah Bakti (PLB)Rp940/kg dan PT Nafasindo Rp970/kg.

Kemudian PT Delima Makmur Rp1.010/kg, PT Ensem Lestari Rp980/kg, PT Runding Putra Persada Rp970/kg, dan PT Socfindo Laebutar tidak ada informasi.

Pewarta: Khairuman

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018