Lhokseumawe (Antaranews Aceh) - Petani di Kecamatan Nisam, Kabupaten Aceh Utara, mampu menghasilkan padi sebanyak 12 ton per hektare dengan menggunakan benih unggul jenis IF8.

"Semenjak memakai benih padi IF8 hasil produksi padi di Gampong Meunasah Rayeuk meningkat drastis dua kali lipat jika dibandingkan sebelumnya," ungkap Keuchik (kepala desa) Gampong Meunasah Rayeuk, Tgk Munirwan, Rabu.

Ia menyebutkan, sejak tahun 2017 melalui pemberdayaan dana desa, pihaknya memberikan benih padi jenis IF8 kepada 150 petani miskin di desanya untuk dibudidayakan pada lahan persawahan seluas 40 hektare.

"Hasilnya jumlah gabah yang didapat sebanyak 11,9 ton atau hampir mencapai 12 ton per hektare. Padahal sebelumnya setiap panen, hasil yang didapat hanya setengah dari yang diperoleh sekarang," ungkap Tgk. Munirwan.

Lanjut Tgk Munirwan, keunggulan jenis padi tersebut antara lain, usianya lebih pendek, daun bendera berdiri tegak, tinggi tanaman 120 cm, anakan banyak dan bulirnya juga banyak.

Sementara perawatan tanaman juga tidak terlalu sulit dan lebih tahan terhadap hama penyakit.

"Lebih tahan hama dan perawatan mudah, hasil panen dua kali lipat serta cocok untuk sawah tadah hujan, merupakan keunggulan benih yang dikembangkan oleh petani di Gampong Meunasah Rayeuk," jelas kepala desa yang meraih predikat Desa Terbaik-II Tingkat Nasional untuk kategori Penguatan Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat tahun 2018.

Kini produksi pertanian padi di Gampong Meunasah Rayeuk menjadi salah satu kegiatan produktivitas pemanfaatan dana desa bidang pemberdayaan masyarakat gampong, sebagai upaya peningkatan kedaulatan pangan.

Pewarta: Mukhlis

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018