Lhokseumawe (Antaranews Aceh) - Badan Usaha Logistik (Bulog) Sub Divre Lhokseumawe, Provinsi Aceh, siap melakukan upaya stabilisasi pasar apabila terjadi lonjakan harga kebutuhan pokok pada akhir tahun.
"Kita siap melakukan kegiatan operasi pasar ataupun pasar murah apabila terjadi lonjakan harga yang tinggi, sebagai upaya menjaga stabilitas harga-harga kebutuhan pokok terutama beras," ungkap Kepala Sub Divre Bulog Lhokseumawe Armia Darsyah di Lhokseumawe, Selasa.
Dia menjelaskan, akan melakukan perluasan penyebaran beras medium melalui operasi pasar cadangan beras pemerintah. Begitu juga untuk lebih memberi dampak stabilnya harga kebutuhan pokok, pihaknya bekerjasama dengan Dinas Perindustrian dan Perdangangan (Disperindag) Aceh, juga menggelar pasar murah.
"Sebelumnya, bekerjasama dengan Disperindag Aceh, melakukan kegiatan pasar murah di tiga Kabupaten dalam wilayah kerja Bulog Sub Divre Lhokseumawe," ujar Armia.
Seperti diketahui, menjelang akhir tahun harga berbagai kebutuhan pokok umumnya naik. Namun pada akhir tahun ini, sebagaimana pantauan dibeberapa pasar tradisional dalam wilayah Kota Lhokseumawe, harga kebutuhan pokok tidak semuanya melonjak. Yang bergerak naik adalah telur ayam dan beras, sedangkan gula pasir masih stabil dan begitu juga dengan minyak goreng.
Sebagaimana diungkapkan oleh salah seorang pedagang grosir beras di Pasar Inpres Lhokseumawe Rahmad Desa yang menyebutkan, bahwa harga beras masih bertahan tinggi. Yakni antara Rp 150 ribu hingga Rp160 ribu per karung ukuran 15 kilogram.
"Sekarang di beberapa daerah yang luas daerah sawahnya disekitar Aceh Utara sedang tidak ada panen makanya harga beras tetap tinggi. Jika nanti ada panen lagi harga beras akan turun," ucap pedagang beras tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018
"Kita siap melakukan kegiatan operasi pasar ataupun pasar murah apabila terjadi lonjakan harga yang tinggi, sebagai upaya menjaga stabilitas harga-harga kebutuhan pokok terutama beras," ungkap Kepala Sub Divre Bulog Lhokseumawe Armia Darsyah di Lhokseumawe, Selasa.
Dia menjelaskan, akan melakukan perluasan penyebaran beras medium melalui operasi pasar cadangan beras pemerintah. Begitu juga untuk lebih memberi dampak stabilnya harga kebutuhan pokok, pihaknya bekerjasama dengan Dinas Perindustrian dan Perdangangan (Disperindag) Aceh, juga menggelar pasar murah.
"Sebelumnya, bekerjasama dengan Disperindag Aceh, melakukan kegiatan pasar murah di tiga Kabupaten dalam wilayah kerja Bulog Sub Divre Lhokseumawe," ujar Armia.
Seperti diketahui, menjelang akhir tahun harga berbagai kebutuhan pokok umumnya naik. Namun pada akhir tahun ini, sebagaimana pantauan dibeberapa pasar tradisional dalam wilayah Kota Lhokseumawe, harga kebutuhan pokok tidak semuanya melonjak. Yang bergerak naik adalah telur ayam dan beras, sedangkan gula pasir masih stabil dan begitu juga dengan minyak goreng.
Sebagaimana diungkapkan oleh salah seorang pedagang grosir beras di Pasar Inpres Lhokseumawe Rahmad Desa yang menyebutkan, bahwa harga beras masih bertahan tinggi. Yakni antara Rp 150 ribu hingga Rp160 ribu per karung ukuran 15 kilogram.
"Sekarang di beberapa daerah yang luas daerah sawahnya disekitar Aceh Utara sedang tidak ada panen makanya harga beras tetap tinggi. Jika nanti ada panen lagi harga beras akan turun," ucap pedagang beras tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018