Meulaboh (Antaranews Aceh) - Sekitar 200 hektare lahan sawah padi warga Desa Babah Lhueng, Kecamatan Pante Ceureumen, Kabupaten Aceh Barat, diserang hama keong massehingga mengancam keberhasilan panen.

Petani Desa Babah Lhueng, Saifudin (53), mengatakan, kondisi tersebut sudah hampir 20 tahun dialami oleh petani setempat setiap memasuki musim tanam, belum ada solusi untuk mengusir keberadaan keong mas itu dari sawah.?

"Kalau dalam istilah kami di sini `aboe`. Sudah 20 tahun seperti ini, makanya saat bajak sawah kami lakukan beberapa kali pembersihan, mengutip sampai benar-benar bersih," katanya saat ditemui di pematangan sawah.

Ia menyampaikan, saat ini petani di kawasan pedalaman Aceh Barat itu tengah melakukan penanaman bibit, setelah melewati proses pembibitan benih di area sawah di lokasi terpisah untuk mengamankan bibit dari keong mas.

Sebab, hama tersebut akan menggerogoti batang hingga akar tanaman padi, apabila itu terjadi maka proses penyemaian benih hingga penanaman padi tidak akan berhasil, sehingga pekerjaan petani akan sia-sia.

"Dimakan semua batang padi, kalau tidak dibersihkan maka tidak bisa tumbuh dengan selamat. Belum pernah kami laporkan ke pemerintah dan penyuluh pertanian, apalagi kami lakukan pemusnahan, Kami jauh dari kecamatan," keluhnya.

Sementara itu Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Aceh Barat, Ir Safrizal, menyampaikan, hama itu berbahaya, karena memakan tanaman muda, dan sangat berisiko apabila ditemukan saat baru dimulai penanaman.

"Kalau memang ditemukan saat baru tanam, itu ancaman karena keong mas ini memakan tanaman muda, tapi kalau umur padi sudah lewat 15 hari, justru keberadaan keong mas ini membantu memberantas ilalang," sebutnya.

Safrizal, menyampaikan, selain dapat dibasmi dengan obat, petani juga bisa mengatasi hama itu dengan cara tradisional, yakni dengan cara menaikkan air penuh ke area sawah, kemudian dikeringkan air dan barulah dikutip.

Proses itu dilakukan tentunya saat pembajakan, sebelum penanaman bibit padi, karena itu patut apabila sudah 20 tahun kondisi serangan hama keong mas terjadi di area pesawahan setempat, tetapi petani tetap bercocok tanam dan menghasilkan.

"Apalagi di sana kan, saluran irigasinya bagus, dekat dengan irigasi Lhok Guci dan hama keong mas ini habitatnya memang saat musim tertentu muncul. Berkembang biak dengan membuahi sendiri dengan cepat dan banyak," pungkasnya.

Pewarta: Anwar

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018