Lhokseumawe (Antaranews Aceh) - PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) Krueng Geukuh, Provinsi Aceh, melakukan sosialisasi tanggap darurat terhadap paparan ammonia untuk warga sekitar lingkungan perusahaan itu, Rabu (19/12).

Kegiatan yang dilakukan di gedung Pertemuan Kompleks PT. PIM, di Kecamatan Dewantara, Aceh Utara tersebut, diikuti oleh 84 peserta dari perwakilan masyarakat dan juga Muspika kecamatan setempat.

Kegiatan ini merupakan program rutin setiap tahunnya kepada masyarakat, sebagai upaya memberikan informasi serta mengedukasi masyarakat mengenai langkah-langkah dasar pedoman prosedur tetap tanggap darurat apabila terjadi paparan bau ammonia diatas ambang batas aman yang terbawa udara/angin yang mengarah ke pemukiman sehingga mengganggu pernapasan," ungkap Direktur Umum & SDM PT PIM Usni Syafrizal, Rabu malam.

Lanjutnya, jumlah masyarakat di Kecamatan Dewantara sangat padat, sehingga dengan keberadaan PT PIM sebagai salah satu pabrik petrokima di Aceh, yang dekat dengan pemukiman penduduk dapat saja sewaktu-waktu terjadi hal-hal yang tidak bisa dihindari, meskipun sudah dilakukan sesuai dengan prosedur.

"Untuk itu PT PIM tetap berkomitmen dengan segala upaya untuk memberikan rasa aman dan nyaman serta bertanggungjawab kepada stakeholders terkait dampak yang ditimbulkan dari proses bisnis perusahaan dalam memproduksi urea dan produk kimia lainnya," ujar Usni Syafrizal.

Oleh karena itu, sosialisasi ini perlu diikuti dengan sungguh-sungguh dan materi-materi yang akan disampaikan perlu dipahami dengan sebaik-baiknya. Apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dapat segera mengambil tindakan yang tepat untuk mengurangi kerugian yang dialami, baik kerugian materil ataupun jiwa.

Direktur Umum & SDM PT PIM Usni Syafrizal dalam sambutannya mengatakan, situasi darurat, musibah, bencana, dan hal-hal yang tidak menyenangkan lainnya merupakan keadaan yang tidak kita harapkan untuk terjadi.

"Kami juga mengharapkan hubungan baik yang selama ini terjalin antara PT PIM dengan seluruh masyarakat lingkungan yang tinggal di sekitar perusahaan dapat terus terjaga," pinta Direktur Umum & SDM PT PIM.

Sementara itu, Manager Humas PT PIM Zulfan Effendi melalui Kabag Tanggap Darurat & Budaya Aceh, Abdullah menjelaskan, tujuan dilakukan kegiatan sosialisasi dimaksud, supaya masyarakat lingkungan PT PIM terampil menghindari dari paparan amonia untuk mencegah terjadi jatuhnya korban akibat darurat paparan amonia tersebut.

Karena sebagaimana disebutkan olehnya, pada dasarnya bukan terjadi kebocoran amonia, hanya paparan biasa yang tidak dapat dideteksi dari mana sumber keluarnya paparan amonia dimaksud.

"Akan tetapi apabila terjadinya paparan amonia, pihak perusahaan tetap menangani warga yang menjadi korban. Kita bersedia membawa korban ke Rumah Sakit PIM untuk mendapat perawatan yang maksimal, apabila ada warga yang mengalami sakit akibat penyakit bawaan ditambah efek paparan amonia, maka kita akan merujuk ke rumah sakit yang dapat menangani sampai sembuh," kata Abdullah.

Pewarta: Mukhlis

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018