Lhokseumawe (Antaranews Aceh) - Meningkatnya suhu udara dalam sepekan terakhir di wilayah pantai Utara Provinsi Aceh, masyarakat diimbau untuk mewaspadai bahaya kebakaran.

Prakirawan cuaca Badan Metrelogi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Malikussaleh, Provinsi Aceh Kharendra Muiz di Lhoksemawe, Jumat, mengatakan kondisi cuaca di wilayah Aceh Utara dan sekitarnya terasa cukup panas dan menyengat.

Kondisi tersebut dipengaruhi karena tidak adanya pertumbuhan awan- awan konvektif atau awan penghujan diwilayah dimaksud sehingga matahari menyinari dengan maksimal.

"Kondisi cuaca untuk saat ini masih normal dan cerah berawan dengan suhu berkisar antara 22 hingga 31 derajat. Karena berdasarkan hasil pantauan citra satelit sangat sedikit pembentukan awan konvektif sehingga matahari menyinari dengan maksimal tanpa terhambat oleh awan," jelasnya.

Menurutnya meski agak terasa panas dan menyengat, akan tetapi kondisi cuaca dimaksud masih dalam katogeri normal pada bulan Januari 2019. Sedangkan hujan diprediksi akan terjadi pada Senin mendatang di wilayah Aceh Utara bagian Selatan dan tengah.

Seperti disebutkannya, terkait cuaca panas menyengat, BMKG mengimbau masyarakat menjaga kesehatan dengan mengonsumsi buah dan air yang banyak agar tidak terjadi dehidrasi serta memakai masker dan helm yang dapat melindungi kepala serta mata dari debu saat bepergian di jalan. Selain itu, hal yang sangat penting diperhatikan adalah potensi bahaya kebakaran dapat dengan mudah terjadi dengan kondisi cuaca yang panas dan menyengat seperti sekarang.

"Yang sangat kami wanti-wanti adalah tidak membuka lahan dengan membakar hutan, tidak membuang puntung rokok di rumput atau hutan gambut, agar menjaga dan menyiram api pembakaran sampah bila mau bepergian. Terakhir pastikan api kompor sudah dimatikan sebelum tidur/bepergian," ujar Kharendra Muiz mengingatkan.

Pewarta: Mukhlis

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019