Lhokseumawe (Antaranews Aceh) - Dalam upaya mengoptimalisasi pemanfaatan lahan dalam wilayah Kota Lhokseumawe, Pemerintah Kota setempat mendorong masyarakat untuk membudidayakan tumbuhan kelor karena memiliki nilai pasar yang menjanjikan.

Pengembangan jenis tanaman kelor tersebut, diharapkan akan berdampak positif terhadap perekonomian masyarakat. selain itu, dengan adanya program kelorisasi dimaksudkan dapat melahirkan komoditas berorentasi ekspor sehingga berdampak kepada perekonomian masyarakat.

"Pemkot Lhokseumawe akan melakukan langkah-langkah pengembangan perekonomian yang berbasis pemanfaatan lahan agar lebih optimal didalam mendukung perekonomian masyarakat," ungkap Wakil Walikota Lhokseumawe Yusuf Muhammad yang didampingi oleh Plt. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Lhokseumawe, Salahuddin Jumat.

Lanjutnya, seperti pengembangan tanaman kelor (moringa) sebagai salah satu jenis tanaman yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi saat sekarang, menjadi salah satu alternatif pemeritah Kota Lhokseumawe didalam menciptakan pertumbuhan ekonomi masyarakat selain dari sektor jasa dan perdangangan di Kota Lhokseumawe, kata Yusuf Muhammad.

Seperti disebutkannya, jenis tanaman kelor sangat mudah dibudidayakan. Sedangkan ketersedian lahan masyarakat sangat luas di Kota Lhokseumawe. Selain itu, dapat dengan mudah juga dibudidayakan pada lahan-lahan terbatas baik unsur hara maupun lahan sempit.

Pengembangan kelor yang berorentasi pasar perlu terus dikembangkan dan diupayakan oleh masyarakat sebagai salah satu peluang ekonomi. Apalagi, jenis tanaman tersebut selama ini dijadikan tumbuhan pagar tanpa terlalu banyak dimanfaatkan.
 

Pewarta: Mukhlis

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019