Meulaboh (Antaranews Aceh) - Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Aceh Barat, menyiapkan alat mesin pertanian (alsintan) berupa mesin pompanisasi sebagai upaya untuk membantu petani yang sawahnya kekeringan.

"Sudah kita keluarkan semua, kita siagakan kapan pun dibutuhkan petani segera kita mobilisasi ke seluruh area pertanian yang mengalami kekeringan. Tapi hujan mulai mengguyur saat malam," kata Kadis Pertanian Aceh Barat, Safrizal di Meulaboh, Kamis.

Guyuran hujan yang terjadi saat malam hari, belum dapat memastikan kecukupan air untuk area pesawahan tadah hujan, apabila tidak tersedia infrastruktur pertanian seperti jaringan irigasi, pasalnya kebutuhan air dibutuhkan secara berkelanjutan.

Pihaknya juga, tengah mendata area sawah yang mengalami dampak peralihan cuaca sehingga mengalami kekeringan dan mendapat serangan hama penggerek seperti ulat, sebagaimana yang terjadi di beberapa kecamatan sentra produksi pertanian.

Safrizal, menyatakan, pihaknya saat ini juga khawatir melihat kondisi cuaca yang tidak menentu sehingga banyak kemungkinan bisa terjadi, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yang menjadi pemicu, terutama terkait sistem pola tanam petani.

"Saat ini yang menjadi persoalan, petani kita tidak lagi memiliki masa ruang untuk menanam palawija, berturut - turut tanaman padi sehingga hama yang muncul pada musim lalu tidak bisa diputuskan mata rantai dan menyerang saat ini," katanya.

Saat ini sebagian petani menggalakkan penanaman padi sampai tiga kali dalam setahun sehingga tidak ada jeda untuk mengembalikan kesuburan tanah, padahal program ketahanan pangan hanya dua kali penanaman dalam setahun atau Indek Pertanian (IP).

Dinas Pertanian Aceh Barat saat ini juga berupaya menggalakkan kembali musim tanam ruang, untuk memberi jeda pengolahan tanah untuk memutuskan mata rantai hama yang sering menyerang tanaman petani, seperti keong mas dan ulat.

Untuk hama ulat yang menyerang 70 hektare tanaman padi di Kecamatan Meureubo, kata Safrizal, sudah dilakukan peninjauan dan observasi oleh penyuluh sebagai upaya mencari solusi untuk membasmi hama penggerek daun dan batang padi.

"Akan kita galakkan kembali musim ruang, sangat perlu dilakukan untuk menyesuaikan dan menambah pendapatan petani dengan menanam palawija di masa ruang atau selama beristirahat menanam padi," pungkasnya.

Pewarta: Anwar

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019