Blangpidie (ANTARA) - Pihak Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) membentuk empat posko pengaduan bila adanya paparan penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak sapi dan kerbau.
"Empat posko ini sebagai langkah cepat kita untuk mengantisipasi serta menanggulangi ternak bila ada yang terpapar PMK," kata Kabid Peternakan, pada Dinas Pertanian dan Pangan Abdya, Laili Suhairi, di Blangpidie, Ahad
Laili menyampaikan hal itu saat ditanya kebenaran PMK yang diduga menyerang ternak sapi milik warga di kawasan Cot Simantok dan Lhueng Manee, Kecamatan Babahrot hingga menyebabkan sejumlah ternak sapi mati dengan menampakkan gejala mirip wabah PMK.
"Ternak sapi mati di kawasan kebun kelapa sawit itu betul ada, tapi bukan disebabkan penyakit PMK. Petugas kami sudah turun lapangan. Itu ternak yang dilepasliarkan di kebun sawit, bukan ternak sapi yang terawat di kandang, " jelasnya
Kendatipun demikian, pihak petugas peternakan terus berupaya berbagai cara guna mengantisipasi dan menangulangi bila penyakit PMK tersebut menyerang ternak di Abdya. Petugas juga telah mendirikan posko pengaduan pada tanggal 30 Mei 2022 lalu.
Ia merincikan, lokasi, pertama, Posko Induk di Dinas Pertanian Abdya di Gampong Padang Meurantee, Susoh. Kemudian Posko Wilayah I di Puskeswan Babahrot, untuk wilayah kerja Kecamatan Babahrot, Kuala Batee dan Jeumpa.
"Kalau Posko Wilayah II di Puskeswan Blangpidie, wilayah kerja Kecamatan Blangpidie, Susoh dan Setia, Terakhir Posko Wilayah III di Puskeswan Manggeng, wilayah kerja Kecamatan Tangan-Tangan, Manggeng dan Lembah Sabil," jelas Laili Suheri.