Meulaboh (Antaranews Aceh) - Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Kabupaten Aceh Barat kini mulai memperbanyak sampel hasil pemeriksaan virus malaria monyet (Plasmodium Knowlesi) yang disebarkan dari monyet ekor panjang (Macaca Fascicularis).

"Sampelnya sengaja kita perbanyak, sebagai bahan edukasi (pembelajaran) petugas medis tentang penyakit ini," kata Kepala Labkesda Aceh Barat, Nany Erlisa SKM kepada Antara di Meulaboh, Senin (14/1).

Karena baru pertama sekali ditemukan di Aceh Barat, hal ini menyebabkan petugas medis tertarik mempelajarinya khususnya kepada petugas medis yang bertugas di setiap Puskesmas di kabupaten itu.

"Biasanya mereka (petugas medis) melihat penyakit ini dari gambar, belum pernah melihat secara langsung seperti misalnya sampel," tambahnya.

Dengan adanya sampel tersebut, maka saat menemukan penyakit serupa, petugas medis yang bertugas dapat langsung melakukan analisa dan melaporkan temuan tersebut agar dapat ditindaklanjuti, serta dilakukan pencegahan penyakit

Selain itu, sampel tersebut juga sudah diminta oleh Dinas Kesehatan Provinsi Aceh sebagai bahan yang akan dipelajari.

Seperti diketahui, sebanyak empat warga di Aceh Barat kini dipastikan terjangkit penyakit malaria monyet yang diduga ditularkan dari monyet ekor panjang.

Penyakit ini pertama sekali ditemukan pada Desember 2018 setelah pasangan suami isteri, warga Desa Paya Baro, Kecamatan Panton Reue mengalami demam tinggi dan akhirnya positif terinfeksi.

Sepekan kemudian, dua warga di Kecamatan Woyla juga terjangkit penyakit yang sama. Namun kejadian ini baru diketahui media pada pertengahan Januari 2019.

Pewarta: Teuku Dedi Iskandar

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019