Meulaboh (Antaranews Aceh) - Bupati Aceh Barat H Ramli MS dalam tahun 2019 akan membagikan 290 ribu bibit pinang bintara kepada masyarakat yang tersebar di sejumlah kecamatan.
"Bibit pinang yang akan kita bagikan dalam tahun ini gratis, dan hanya ada di Aceh Barat," kata Ramli MS saat berpidato dihadapan puluhan kepala desa dan ratusan warga di Kuala Bhee, Kecamatan Woyla, Jumat (18/1) siang.
Tujuan pembagian bibit tersebut dimaksudkan agar pendapatan masyarakat khususnya petani di Aceh Barat semakin meningkat, sekaligus mencegah terjadinya pengangguran di masyarakat akibat harga jual karet dan tandan buah segar (TBS) kelapa sawit yang kini semakin rendah.
Pasalnya, harga jual karet saat ini di Aceh Barat turun drastis menjadi Rp5 ribu/kilogram. Padahal sebelumnya harga karet termasuk tinggi.
Belum lagi harga jual kelapa sawit yang sangat rendah dikisaran harga Rp1.000/kilogram, sehingga membuat petani rugi.
"Kalau nantinya tanaman pinang ini dipanen, harga jualnya sangat tinggi. Tentu bisa menambah pendapatan masyarakat di Aceh Barat," tambahnya.
Guna mewujudkan program tersebut, Ramli MS mengaku sudah berkomunikasi dengan Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Badan Pertanahan Provinsi Aceh, untuk menyertifikat 5.000 hektare tanah yang bukan hutan lindung untuk diberikan kepada masyarakat di Aceh Barat secara gratis.
"Kalau program sertifikasi ini berhasil dalam tahun 2019 ini, insya Allah seluruh bibit pinang tersebut langsung kita bagikan agar masyarakat semakin sejahtera," tuturnya.
Bantuan bibit ini murni dari Pemerintah Kabupaten Aceh Barat dan bantuan serupa ia tegaskan belum dilakukan di kabupaten/kota lainnya di Indonesia.
"Bibit bantuan ini program Pemkab Aceh Barat, bukan bantuan dari Pemerintah Pusat. Kalau ada yang politisir bantuan bibit ini bantuan dari APBN, itu jelas fitnah," tegasnya yang disambut gembira masyarakat.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019
"Bibit pinang yang akan kita bagikan dalam tahun ini gratis, dan hanya ada di Aceh Barat," kata Ramli MS saat berpidato dihadapan puluhan kepala desa dan ratusan warga di Kuala Bhee, Kecamatan Woyla, Jumat (18/1) siang.
Tujuan pembagian bibit tersebut dimaksudkan agar pendapatan masyarakat khususnya petani di Aceh Barat semakin meningkat, sekaligus mencegah terjadinya pengangguran di masyarakat akibat harga jual karet dan tandan buah segar (TBS) kelapa sawit yang kini semakin rendah.
Pasalnya, harga jual karet saat ini di Aceh Barat turun drastis menjadi Rp5 ribu/kilogram. Padahal sebelumnya harga karet termasuk tinggi.
Belum lagi harga jual kelapa sawit yang sangat rendah dikisaran harga Rp1.000/kilogram, sehingga membuat petani rugi.
"Kalau nantinya tanaman pinang ini dipanen, harga jualnya sangat tinggi. Tentu bisa menambah pendapatan masyarakat di Aceh Barat," tambahnya.
Guna mewujudkan program tersebut, Ramli MS mengaku sudah berkomunikasi dengan Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Badan Pertanahan Provinsi Aceh, untuk menyertifikat 5.000 hektare tanah yang bukan hutan lindung untuk diberikan kepada masyarakat di Aceh Barat secara gratis.
"Kalau program sertifikasi ini berhasil dalam tahun 2019 ini, insya Allah seluruh bibit pinang tersebut langsung kita bagikan agar masyarakat semakin sejahtera," tuturnya.
Bantuan bibit ini murni dari Pemerintah Kabupaten Aceh Barat dan bantuan serupa ia tegaskan belum dilakukan di kabupaten/kota lainnya di Indonesia.
"Bibit bantuan ini program Pemkab Aceh Barat, bukan bantuan dari Pemerintah Pusat. Kalau ada yang politisir bantuan bibit ini bantuan dari APBN, itu jelas fitnah," tegasnya yang disambut gembira masyarakat.
Editor : Heru Dwi Suryatmojo
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019