Lhokseumawe (Antaranews Aceh) - Minimnya hasil tangkapan ikan segar oleh nelayan dalam dua pekan terakhir, ikut memicu melonjaknya harga ikan budidaya di sejumlah pasar ikan dalam wilayah Kota Lhokseumawe, Provinsi Aceh.

Melonjak harga ikan budidaya seperti bandeng dari biasanya, karena diakibatkan oleh rendahnya hasil ikan tangkapan nelayan di sekitar perairan Lhokseumawe dalam dua pekan terakhir.

"Harga ikan bandeng lebih tinggi dari biasanya. Karena pasokan ikan segar minim hasilnya untuk saat sekarang, sehingga ikut memicu naiknya harga bandeng juga," ujar Munir salah seorang pedagang ikan bandeng di Pasar Inpres Lhokseumawe, Jumat.

Ikan bandeng yang merupakan salah satu jenis ikan yang banyak dibudidayakan oleh petani tambak di Kota Lhokseumawe, hanya mampu untuk mencukupi kebutuhan lokal disejumlah pasar ikan di Lhokseumawe.

"Ikan bandeng ini, hasil panen dari tambak yang ada di wilayah Lhokseumawe. Sekarang harga jualnya mencapai Rp23 ribu hingga Rp25 ribu per Kilogramnya. Sedangkan sebelumnya, harganya masih bisa dijual oleh pedagang Rp20 ribu / Kg," ungkap Munir.

Sementara itu, pedagang ikan segar hasil tangkapan lainnya Zakaria, menambahkan, bahwa harga ikan segar seperti tongkol atau cakalang masih bertahan dengan harga tinggi. Hal itu disebabkan karena minimnya hasil tangkapan nelayan dalam dua pekan terakhir.

Sebutnya, harga jual ikan tongkol segar mencapai Rp35 ribu / Kg. Sedangkan pada waktu-waktu biasa dalam keadaaan tangkapan normal, harga jual kepada konsumen di pasar hanya Rp30 ribu / Kg. Begitu juga dengan jenis-jenis ikan hasil tangkapan lainnya juga agak meningkat harganya, jelas pedagang ikan tersebut.

Pewarta: Mukhlis

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019