Calang (Antaranews Aceh) - Sejumlah petani di Kecamatan Teunom, Kabupaten Aceh Jaya, mulai diresahkan dengan kehadiran hama ulat yang merusakkan tanaman jagung mereka sejak beberapa minggu terakhir.

Olah Adian, salah seorang petani Di Desa Teupin Ara kepada Antara, Selasa menyampaikan bahwa hama ulat tersbeut menyerang jagung yang masih berumur 15-75 hari dengan merusak pucuk jagung.  

Ia menyampaikan selama ini para petani di desanya telah berusaha menyemprot dengan insektisida, namun belum ada perubahan.

"Kami hampir putus asa untuk mengatasinya karena setiap hari semakin meluas serangan hama yang merusak tanaman jagung," ujarnya.

Ia selaku perwakilan petani berharap pada pihak BPP dan Dinas Pertanian agar bisa menerangkan tentang hama ulat yang menyerang tanaman jagung dan obat insektisida yang cocok untuk mengatasinya.

"Jika tidak segera diantisipasi dan mengatasinya, maka akan terjadi gagal panen pada tahun ini," ungkap Adian.

Fadlon Mirza selaku Kabid Tanaman Pangan dan Hortikurtura Dinas Pertanian Aceh Jaya kepada awak media menyampaikan bahwa pihaknya telah melakukan pengecekkan hama ulat yang menyerang tanaman jagung milik petani di Desa Teupin Ara.

"Berdasarkan dari laporan anggota di lokasi bahwa hama ulat yang merusakkan tanaman jagung tersebut berjenis ulat grayak, larva instran 2-4," jelas dia.

Sejauh ini berdasarkan data dari petugas, tanaman jagung yang mulai diserang hama ulat grayak lebih kurang 3 hektare dengan intensitas 15 persen, katanya.

Maka untuk mengatasinya, lanjut dia, pihaknya saat ini telah menyerahkan 5 liter insektisida beserta dengan hand sprayer kepada kelompok tani.

semoga dengan adanya racun tersebut setidaknya hama ulat bisa terkurangi dan tidak meluas ke tanaman jagung lainya.

"Kami saat ini telah membantu insektisida dan hand sprayer ke pihak kelompok jagung, semoga bisa membasmi hama ulat yang telah menyerang tanaman jagung di Desa Teupin Ara," kata Fadlon Mirza.

Berdasarkan data, luas tanaman jagung di Kecamatan Teunom sekitar 65 hektare.

Pewarta: Arif Hidayat

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019