Lhokseumawe (Antaranews Aceh) - Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Lhokseumawe, Provinsi Aceh, membina ekonomi pesantren melalui pengembangan produk pertanian.

Seperti yang dilakukan di Pesantren Dayah Darul Ulum Al-Munawwarah, Lhokseumawe, melalui pengembangan jenis tanaman cabe merah, sebagai salah satu usaha kemandirian ekonomi pesantren tersebut.

Tujuan pembinaan pengembangan usaha ekonomi tersebut, agar pesantren mandiri dalam ekonomi sehingga lebih mandiri untuk membiayai kegiatan belajar mengajarnya sendiri, ungkap Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Lhokseumawe, Yufrizal, Selasa.

Ia menjelaskan, sebagai upaya pendukung kemandirian ekonomi di bidang pertanian komoditi cabai merah tersebut, pihaknya menyerahkan bibit, pupuk dan juga obat-obatan tanaman cabai serta bantuan teknis (bantek) kepada pesantren untuk dikembangkan oleh santri sebagai media belajar bertani dan mendidik.

"Selain itu, tujuan pembinaan kemandirian ekonomi pesantren adalah supaya pesantren dapat lebih maju dan mampu membiayai operasional pesantren dan juga operasional lainnya," ujar Yufrizal.

Sebagaimana disebutkan oleh Kepala KPw BI Lhokseumawe itu, bahwa berdasarkan pantauan perubahan harga untuk Provinsi Aceh dan wilayah kerja BI Lhokseumawe khususnya. Bahwa komoditas cabe merah memiliki konstribusi terhadap inflasi adalah pada jenis volatile foods atau bahan makanan.

"Oleh karena itu, kami menilai pesantren ini memiliki peluang untuk mengembangkan komoditas cabe dalam upaya menekan angka inflasi dari kelompok pengeluaran bahan makanan," kata Kepala KPw BI Lhokseumawe.

Seperti disebutkan oleh Yufrizal, selain membina usaha budidaya cabai merah di Dayah Darul Ulum Al-Munawwarah Lhokseumawe, KPw BI Lhokseumawe juga melakukan hal yang sama pada pesantren Mudi Mesra, Kabupaten Bireun dan juga di pesantren Darul Ma`arif, Cot Trueng, Aceh Utara berupa budidaya cabai merah dan juga udang Vaname.

Pewarta: Mukhlis

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019