Meulaboh (Antaranews Aceh) - Aktivitas Gerakan Anti Korupsi (Gerak) mengajak semua pihak memberikan perhatian sebagai dukungan menyukseskan pembangunan Desa Sikundo, Kecamatan Pante Ceureumen, Aceh karena sampai kini masih terisolir.

koordinator badan pekerja GeRAK Aceh Barat, Edi Syah Putra di Meulaboh, Kamis, menyampaikan, pemerintah daerah terutama sekali harus memberikan perhatian lebih terhadap Desa Sikundo karena sudah puluhan tahun tinggal di pedalaman.

"Masyarakat yang tinggal di permukiman Desa Sikundo boleh saya katakan hingga kini belum `merdeka` secara utuh dari begitu banyaknya anggaran Otsus yang telah diberikan oleh pemerintah pusat untuk Provinsi Aceh," jelasnya.

Desa Sikundo, merupakan perkampungan warga yang masih sulit dijangkau, tidak ada listrik mau pun jaringan komunikasi, baru pada 2018 Pemerintah Aceh membangun jembatan gantung penghubung dari Desa Jambak menuju Sikundo.

Dalam pers rilis dijelaskan, kondisi potret buram dari pengelolaan anggaran daerah yang tidak terperioritaskan dalam penyusunan setiap tahun menyebabkan ada kawasan tertentu yang terabaikan.

Baca juga: Listrik desa Sikundo menyala pada Juni 2019

Edi menyebutkan, secara ketentuan dana Otsus diperuntukan untuk membiayai program dan kegiatan pembangunan, pemeliharaan infrastruktur, pemberdayaan ekonomi rakyat, pengentasan kemiskinan, serta pendanaan pendidikan, sosial dan kesehatan.

"Masih ada desa yang lainnya yang kondisinya hampir sama dengan Sikundo, seperti ?Desa Karang Hampa, Kecamatan Arongan Lambalek yang juga membutuhkan akses jalan dan jembatan," lanjutnya.

Sebelum menuju Sikundo, akses koneksi ke desa tersebut sangat memperihatikan, seperti di Desa Jambak menuju Desa Sikundo, tercatat hampir 4 hingga 5 titik ruas badan jalan begitu berisiko dilalui warga desa, apalagi dilalui dengan kendaraan beroda.

Ditemukan beberapa titik longsor badan jalan yang hanya menyisakan sedikit badan jalan sehingga begitu sulit dilewati, beberapa bahu jalan yang sudah longsor dibawa air sungai dan sangat berbahaya bagi warga Jambak dan Sikundo.

"Belum lagi hingga saat ini tidak ada fasilitas listrik menuju ke desa tersebut dan yang lebih parahnya adalah di Desa Sikundo ada rumah sekolah yang sudah terbengkalai dan tidak lagi dipergunakan oleh anak-anak murid," terangnya.

Edi menyampaikan, SD Desa Sikundo sudah tidak aktif sehingga warga setempat, ketika anaknya sudah berusia di atas 5 tahun, maka dibawa keluar untuk disekolahkan dan tinggal dengan saudara atau siapa pun yang bersedia.

Baca juga: PLN Meulaboh segera aliri listrik ke desa Sikundo

Hal ini disebabkan akses menuju ke SD Sikundo tersebut masih menggunakan tali kabel sling baja, pemerintah daerah atau provinsi harus lebih serius untuk membebaskan Desa Sikundo atau desa lainnya dari kawasan terisolir.

Sementara Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Aceh Barat, Bukhari menyampaikan Pemkab Aceh Barat sudah merencanakan pembangunan satu unit jembatan dalam desa itu, dikerjakan pada anggaran 2020.

Pada 2018, Pemerintah Aceh melalui dana Otsus juga telah membangun jembatan gantung menghubungkan Desa Jambak-Desa Sikundo, namun masih ada satu jembatan tali kabel di dalam desa yang masih digunakan warga setempat.

Kepala PT PLN Persero Area Meulaboh, Ediwan juga menyampaikan, bahwa pada bulan Juni 2019 atau semester pertama tahun ini, listrik sudah menyala di Desa Sikundo, Kecamatan Pante Ceureumen yang memang selama ini belum teraliri.

Pihak Kepolisian Resor Aceh Barat, juga telah masuk ke lokasi Desa Sikundo melaksanakan program polisi Saweu Gampong, membantu sarana ibadah dan melaksanakan kegiatan sosialisasi dan penyuluhan hukum di daerah terpencil itu.

Baca juga: Pemkab: kontruksi jembatan Sikundo Aceh Barat segera tuntas
Baca juga: Bupati Ramli minta wartawan independen ketika menulis berita
Baca juga: Ini kata Camat Pante Ceureumen terkait jembatan tali Sikundo

Pewarta: Anwar

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019