Banda Aceh (Antaranews Aceh) - Kuburan massal korban tsunami di depan Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas II B Banda Aceh di kawasan Kahju, Aceh Besar, dipindahkan.
Amatan Antara di lokasi kuburan di Gampong Kahju, Kecamatan Baitussalam, Aceh Besar, Selasa, pemindahan melibatkan belasan relawan dibantu TNI/Polri.
Kuburan massal korban tsunami yang dipindahkan tersebut berasa dalam perkarangan Klinik Utama Nanggroe Madani (Khasa 2) yang sedang dalam pembangunan.
Sebelum dipindahkan, kuburan massal tersebut digali menggunakan eksavator kecil. Galian mencapai dua meter lebih. Ada empat kerangka korban tsunami ditemukan dalam kantong plastik hitam.
Kemudian, kerangka yang ditemukan tersebut dipindahkan dari kantong plastik dan dibalut dengan kain kafan. Kerangka korban tsunami selanjutnya dikuburkan di tempat lain.
Teuku Yusriadi, pemilik klinik mengatakan, dirinya tidak mengetahui ada kuburan massa korban tsunami saat membeli tanah tersebut dua tahun lalu.
"Saat menggali untuk pondasi bangunan, ditemukan plastik hitam seperti kantong jenazah. Kemudian, penggalian dihentikan, dan berkoordinasi dengan aparat desa setempat," kata dia.
Teuku Yusriadi sempat menanyakan ke pemilik tanah yang dibelinya terkait kuburan massal tersebut. Namun, yang bersangkutan juga tidak mengetahui ada korban tsunami dimakamkan di tanahnya tersebut.
Setelah mencari infomasi, beberapa masyarakat yang menjadi saksi mata benarkan di lokasi tersebut ada kuburan massal korban tsunami.
Mendapat informasi tersebut, Teuku Yusriadi memindahkan galian pondasi pembangunan klinik kesehatan ke titik yang tidak ada kuburannya
"Baru sekarang kuburan massal korban tsunami ini dipindahkan. Kerangka korban tsunami ini akan dimakamkan di tanah yang diwakafkan pemilih tanah sebelumnya," kata Teuku Yusriadi.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019
Amatan Antara di lokasi kuburan di Gampong Kahju, Kecamatan Baitussalam, Aceh Besar, Selasa, pemindahan melibatkan belasan relawan dibantu TNI/Polri.
Kuburan massal korban tsunami yang dipindahkan tersebut berasa dalam perkarangan Klinik Utama Nanggroe Madani (Khasa 2) yang sedang dalam pembangunan.
Sebelum dipindahkan, kuburan massal tersebut digali menggunakan eksavator kecil. Galian mencapai dua meter lebih. Ada empat kerangka korban tsunami ditemukan dalam kantong plastik hitam.
Kemudian, kerangka yang ditemukan tersebut dipindahkan dari kantong plastik dan dibalut dengan kain kafan. Kerangka korban tsunami selanjutnya dikuburkan di tempat lain.
Teuku Yusriadi, pemilik klinik mengatakan, dirinya tidak mengetahui ada kuburan massa korban tsunami saat membeli tanah tersebut dua tahun lalu.
"Saat menggali untuk pondasi bangunan, ditemukan plastik hitam seperti kantong jenazah. Kemudian, penggalian dihentikan, dan berkoordinasi dengan aparat desa setempat," kata dia.
Teuku Yusriadi sempat menanyakan ke pemilik tanah yang dibelinya terkait kuburan massal tersebut. Namun, yang bersangkutan juga tidak mengetahui ada korban tsunami dimakamkan di tanahnya tersebut.
Setelah mencari infomasi, beberapa masyarakat yang menjadi saksi mata benarkan di lokasi tersebut ada kuburan massal korban tsunami.
Mendapat informasi tersebut, Teuku Yusriadi memindahkan galian pondasi pembangunan klinik kesehatan ke titik yang tidak ada kuburannya
"Baru sekarang kuburan massal korban tsunami ini dipindahkan. Kerangka korban tsunami ini akan dimakamkan di tanah yang diwakafkan pemilih tanah sebelumnya," kata Teuku Yusriadi.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019