Banda Aceh (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) mengimbau, masyarakat setempat agar dapat meminimalisir terjadi kebakaran pemukiman penduduk karena saat ini rentan terjadi akibat faktor cuaca masa peralihan dari musim penghujan ke musim kemarau.

"Selama Februari 2018, masih kita hitung. Akan tetapi pada Januari 2018, kami mencatat ada 47 kali kejadian bencana dengan kerugian mencapai Rp16 miliar," ucap Kepala Pelaksana BPBA, Teuku Ahmad Dadek di Banda Aceh, Jumat.

Dari 47 kali peristiwa bencana tersebut, kata dia, terdapat 22 kali di antaranya merupakan bencana kebakaran pemukiman penduduk, seperti Aceh Tengah, Aceh Jaya, Aceh Tenggara, dan Aceh Selatan.

Sisanya bencana angin kencang puting beliung sebanyak delapan kali kejadian, tanah longsor lima kali, kebakaran hutan dan lahan empat kali, dan lain sebagainya di provinsi terletak di bagian paling Barat di Indonesia tersebut.

"Kebakaran masih jadi bencana paling banyak terjadi, terutama kebakaran pemukiman. Sebenarnya kebakaran pemukiman cuma dapat diminimalkan dengan meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat," katanya.

Ia mengatakan upaya antisipasi yang bisa dilakukan masyarakat di suatu gampong atau desa di Aceh, seperti memerika instalasi listrik yang sudah tua dan lazim menjadi sebab utama kebakaran.

Sedangkan penyebab lain, ujar dia, perlu kewaspadaan dalam mengelola sumber panas di satu rumah, seperti mematikan kompor dan barang-barang eletronik yang tidak terpakai.

"Saat ini, Aceh memasuki musim kering. Lebih baik masyarakat setempat tidak melakukan pembakaran sampah, karena sangat rentan api pembakaran cepat meluas akibat hembusan angin. Pembakaran itu, jika dibiarkan begitu saja," kata Dadek.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan, saat ini cuaca untuk wilayah di Aceh menunjukkan sedang masuki masa peralihan dari musim penghujan menuju ke musim kemarau.

Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Blangbintang, Aceh, Zakaria Ahmad mengatakan, selama Februari 2019 merupakan masa peralihan cuaca dari musim penghujan menuju kemarau di wilayah paling Barat di Indonesia tersebut.

"Cuaca panas seperti saat ini berpotensi muncul angin kencang, dan cenderung terjadi puting beliung di suatu wilayah akibat tumbuhnya awan Cumulonimbus," katanya.
 

Pewarta: Muhammad Said

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019