Banda Aceh, 22/2 (Antaraaceh) - Mantan Menteri Lingkungan Hidup Emil Salim, menyatakan menanam pohon berarti menanam kehidupan baru bagi generasi selanjutnya.
Disela-sela menghadiri temu wicara tentang kelangsungan pengelolaan hutan kota BNI di Banda Aceh, Sabtu, menjelaskan keberadaan pohon sangat penting mengingat peran dan fungsi dari pohon bagi kehidupan makhluk di bumi ini.
Lanjutnya, kehadiran Hutan Kota BNI di Tibang mampu menyerap lebih kurang 37 ton karbondioksida merupakan harta yang tidak ternilai bagi warga kota Banda Aceh.
"Menanam pohon di hutan kota ini bukan hanya sebatas menyelesaikan proyek, tapi menanam pohon disini adalah menanam kehidupan baru di Banda Aceh yang kita tahu telah hancur oleh tsunami," kata dia.
Alasannya, dengan adanya berbagai jenis pohon yang tumbuh di hutan kota BNI tersebut, maka akan muncul berbagai jenis makhluk, seperti jangkrik, semut, burung dan sebagainya. Tentunya akan ada kehidupan bagi makhluk ini dan akan memberi dampak yang sangat bagus bagi warga sekitar hutan ini.
"Hutan ini juga akan menghasilkan mata air yang nantinya bisa diimanfaatkan untuk sumber kehidupan, setidaknya untuk berwudhuk" ujarnya lagi.
Plh Walikota Banda Aceh Hj Illia Sa'aduddin Djamal SE juga mengatakan warga daerahnya sangat membutuhkan kehadiran banyak pohon untuk menyejukkan kota ini.
Kelangsungan keberadaan Hutan Kota BNI yang merupakan ide dari Almarhum Mawardy Nurdin harus dirwawat, dijaga dan dikembangkan ladi kedepannya.
"Sesuai dengan misi Banda Aceh sebagai model kota Madani, kita berusaha bagaimana mendorong agar masyarakat bisa menghargai dan merawat lingkungan sesuai dengan ajaran Islam, termasuk hutan kota ini" ujar Illiza.
Pemko berkomitmen untuk meneruskan program ini kedepan karena keberadaan hutan kota ini mampu menghasilkan 3 ton oksigen/hari.

Pewarta:

Editor : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2014