Banda Aceh (ANTARA) - Saribanun (65) asal Desa Alue Ie Mirah, Kecamatan Indra Makmur, Kabupaten Aceh Timur tak kuasa menahan air mata saat menceritakan kisah pilunya tinggal di rumah tak layak huni yang berdiri di atas tanah kuburan.
Lansia yang akrab disapa Wak Banun itu sehari-hari tidur beralaskan tikar tanpa dinding hanya genteng satu-satunya pelindung dari teriknya matahari dan air hujan.
Saat hujan turun tubuhnya menggigil, tak kuat menahan dingin. Usai ditinggal mendiang suami, untuk makan saja Wak Banun mengharap belas kasihan tetangga karena usianya yang sudah senja ia tak sekuat dulu untuk bekerja.
Baca juga: RSUD dr Zubir Mahmud, saksi bisu perkembangan industri migas di Aceh
Sebelumnya, Wak Banun sempat bekerja sebagai tukang cuci baju. Namun pekerjaan itu sudah tak dia lakoni lantaran langganannya beralih memakai mesin cuci atau menggunakan jasa laundry. Selain itu air sungai di wilayah itu mulai keruh bahkan mengering ketika kemarau panjang. Alasan lainnya karena sering sakit-sakitan.
"Air sungai mulai keruh dan kering karena kemarau dan tidak bisa lagi mencuci, saya juga sudah tidak memiliki kekuatan lagi. Jadi saya berhenti untuk tidak lagi mencari nafkah dan fokus untuk beribadah," kata Wak Banun.
Namun, hidupnya berubah ketika PT Medco E&P Malaka membangun rumah semi permanen untuknya pada 21 Februari 2022. Rumah yang dibangun berdiri di atas tanahnya sendiri yang dia beli dari hasil penjualan tanah peninggalan suami di kawasan Blang Nisam. Sedangkan biaya pembangunan rumah berasal dari sumbangan para pekerja di perusahaan yang bergerak di bidang minyak dan gas bumi itu.
Baca juga: Ikhtiar Aceh Timur capai ketahanan pangan dari lahan sempit
Wak Banun kini tak perlu repot pergi ke sungai untuk mandi dan mencuci. Ia mengaku senang rumah barunya memiliki fasilitas yang memadai. Kini ia punya kamar tidur, dapur dan kamar mandi, bahkan musala yang layak.
"Rumah ini sangat layak dan nyaman bagi saya. Perubahan total dulu dan sekarang, semoga berkat adanya rumah ini menjadi ladang amal ibadah kepada pihak pekerja Medco yang telah membangun rumah ini," katanya.
Baca juga: Pentingnya kepedulian sektor swasta untuk ketersediaan stok darah di Aceh Timur
Kisah Dibangunnya Rumah Warga Kurang Mampu di Alue Ie Mirah
Oleh Redaksi Antara Aceh Senin, 27 Mei 2024 11:02 WIB