Proses percetakan kartu identitas anak (KIA) pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcatpil) Kabupaten Aceh Singkil, Provinsi Aceh terhenti lebih sepekan terakhir karena kehabisan stok reborn (scrol film).
"Sudah sejak pekan lalu percetakan KIA untuk anak di bawah usia 17 tahun saat ini terhenti karena kehabisan stok reborn," kata Pelaksana tugas (Plt) Kadis Dukcapil Aceh Singkil, Yakup, di Aceh Singkil, Kamis.
Mantan Camat Danau Paris itu, menyatakan akibat terkendalanya percetakan itu, berkas pengajuan masyarakat untuk pembuatan KIA menumpuk di meja kantor.
"Kehabisan reborn bukan terkendala proses anggaran, namun ada pergantian nomenklatur tertentu supaya anggaran untuk reborn itu pasti, karena stok reborn yang lalu dipinjam dari kabupaten tetangga," jelasnya.
Sementara, blangko pembuatan KIA masih sangat mencukupi yang terkendala hanya fasilitas reborn sehingga proses terhenti, namun selama ini pihaknya sudah menyelesaikan percetakan KIA untuk 600 orang anak.
Yakup mengatakan, KIA sama seperti kartu tanda penduduk elektronik (KTP-e) persyaratan yang dibutuhkan untuk pembuatan kartu identitas itu cukup menyediakan surat keterangan dan melampirkan kartu keluarga.
Kemudian, Yakup juga menyampaikan, pihak Disdukcapil Aceh Singkil, dalam sepekan in akan turun ke sekolah - sekolah tingkat SMA sederajat untuk melakukan perekaman identitas kependudukan untuk usia pemilih pemula.
"Tujuan turun langsung ke sekolah - sekolah agar pemilih pemula yang dominan kaum milenial tidak luput dan golput," imbuhnya.
Ia berharap perekaman KTP -e berjalan karena ada sambutan positif dari masyarakat, agar proses penjaringan identitas berjalan lancar, namun hingga saat ini ia mengklaim telah melakuka perekaman mencapai 80 persen dan itu telah melebihi target.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019
"Sudah sejak pekan lalu percetakan KIA untuk anak di bawah usia 17 tahun saat ini terhenti karena kehabisan stok reborn," kata Pelaksana tugas (Plt) Kadis Dukcapil Aceh Singkil, Yakup, di Aceh Singkil, Kamis.
Mantan Camat Danau Paris itu, menyatakan akibat terkendalanya percetakan itu, berkas pengajuan masyarakat untuk pembuatan KIA menumpuk di meja kantor.
"Kehabisan reborn bukan terkendala proses anggaran, namun ada pergantian nomenklatur tertentu supaya anggaran untuk reborn itu pasti, karena stok reborn yang lalu dipinjam dari kabupaten tetangga," jelasnya.
Sementara, blangko pembuatan KIA masih sangat mencukupi yang terkendala hanya fasilitas reborn sehingga proses terhenti, namun selama ini pihaknya sudah menyelesaikan percetakan KIA untuk 600 orang anak.
Yakup mengatakan, KIA sama seperti kartu tanda penduduk elektronik (KTP-e) persyaratan yang dibutuhkan untuk pembuatan kartu identitas itu cukup menyediakan surat keterangan dan melampirkan kartu keluarga.
Kemudian, Yakup juga menyampaikan, pihak Disdukcapil Aceh Singkil, dalam sepekan in akan turun ke sekolah - sekolah tingkat SMA sederajat untuk melakukan perekaman identitas kependudukan untuk usia pemilih pemula.
"Tujuan turun langsung ke sekolah - sekolah agar pemilih pemula yang dominan kaum milenial tidak luput dan golput," imbuhnya.
Ia berharap perekaman KTP -e berjalan karena ada sambutan positif dari masyarakat, agar proses penjaringan identitas berjalan lancar, namun hingga saat ini ia mengklaim telah melakuka perekaman mencapai 80 persen dan itu telah melebihi target.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019