Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) setempat menyatakan, empat titik panas merupakan indikasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terpantau oleh satelit berada di Aceh.

"Sore ini, terdeteksi satelit empat titik panas di Aceh," terang Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Aceh, Zakaria Ahmad di Aceh Besar, Ahad.

Keempat titik panas itu, lanjut dia, tersebar di tiga kabupaten, mayoritas memiliki tingkat kepercayaan diduga sebagai titik api akibat karhutla di provinsi paling utara di Pulau Sumatera ini.

Ia merinci, ada dua titik panas di antaranya terpantau di Nagan Raya, tepatnya di satu kecamatan, yakni Beutong dengan masing-masing memiliki tingkat kepercayaan 54 persen, dan 76 persen.

Kedua titik panas lagi terpantau di Aceh Tamiang satu titik di antaranya, tepatnya di Kecamatan Tamiang Hulu memiliki tingkat kepercayaan 74 persen, dan satu titik di Bener Meriah di Kecamatan Bandar dengan tingkat kepercayaan 78 persen.

"Ada tiga titik dari total empat titik panas, patut kita duga sebagai titik api. Masing-masing di Beutong, Tamiang Hulu, dan Bandar akibat memiliki tingkat kepercayaan di atas 71 persen," katanya.

"Kita minta instansi terkait di daerah, supaya dapat melakukan pemantauan di lokasi kecamatan yang kita sebutkan. Melihat tanda-tanda, seperti asap membumbung tinggi ke udara," jelas Zakaria.

Pelaksana tugas Gubenur Aceh, Nova Iriansyah telah mengimbau bagi kepala daerah di provinsi tersebut, supaya melakukan upaya pencegahan dini terhadap bahaya kebakaran hutan dan lahan di daerah masing-masing pada 2019.

"Surat Gubernur Aceh terkait Karhutla itu dengan nomor 360/373 tanggal 11 Januari 2019, ditujukan kepada Bupati/Wali Kota se-Aceh," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA), Teuku Ahmad Dadek.

 

Pewarta: Muhammad Said

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019