Banda Aceh (ANTARA) - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengatakan Pelabuhan Krueng Geukueh di Kabupaten Aceh Utara menjadi titik distribusi bantuan logistik untuk korban banjir di sejumlah kabupaten kota di Provinsi Aceh.
"Pelabuhan Krueng Geukueh dimanfaatkan menjadi lokasi pendistribusian bantuan untuk korban banjir," kata Tito Karnavian di sela-sela meninjau Pelabuhan Krueng Geukueh di Aceh Utara, Minggu.
Mendagri menyebutkan distribusi logistik untuk sejumlah wilayah banjir di Provinsi Aceh tidak bisa dilakukan melalui darat. Sebab, banyak ruas jalan terputus akibat banjir.
Untuk wilayah Kabupaten Aceh Utara dan Kota Lhokseumawe hanya bisa didiskusikan melalui laut karena ada beberapa jembatan di Kabupaten Bireuen terputus akibat banjir.
"Sedangkan distribusi logistik untuk korban banjir di Kabupaten Pidie dan Pidie Jaya dapat dipasok melalui jalur darat. Jadi, saya berharap Pelabuhan Krueng Geukueh dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk penanganan banjir di wilayah ini," katanya.
Baca juga: Mendagri sebut 30 ton peralatan perbaikan listrik sudah berada di Aceh
Mendagri menambahkan persediaan beras untuk kebutuhan masyarakat, terutama di Kota Lhokseumawe, pascabanjir, mencukupi. Akan tetapi, jumlah persediaan juga perlu ditambah, sehingga persediaan tetap terjaga.
"Jadi, keberadaan Pelabuhan Krueng Geukueh juga bisa digunakan untuk memasok kebutuhan masyarakat. Selama ini, pasokan lewat jalur darat melalui Medan di Sumatera Utara atau Banda Aceh," katanya.
Tito Karnavian menyebutkan Pelabuhan Krueng Geukueh juga dimanfaatkan Badan SAR Nasional (Basarnas) mengirim kebutuhan pencarian dan pertolongan korban banjir seperti perahu karet dan lainnya.
"Setelah kami meninjau pelabuhan ini, nanti akan kami sampaikan kepada kementerian terkait dalam menangani banjir di Provinsi Aceh, terutama dalam pendistribusian logistik kepada korban banjir," kata Tito Karnavian.
Baca juga: Pejabat pusat tinjau warga terdampak bencana di Pidie Jaya
