Satuan Kerja Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera I diharapkan dapat membantu memaksimalkan fungsi dan kinerja semua jaringan irigasi yang ada di Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh, sehingga dapat mendatangkan manfaat yang optimal untuk produktivitas pertanian.

"Kita harapkan, agar semua daerah irigasi di Aceh Utara dapat berfungsi dengan baik sehingga dapat dipetik hasilnya oleh petani," kata Sekdakab Aceh Utara, Abdul Aziz pada Pertemuan Konsultasi Masyarakat (PKM) dalam rangka Survei Investigasi dan Desain (SID) Rehabilitasi dI Kewenangan Pusat (irigasi Jambo Aye – Langkahan) di Lhokseumawe, Kamis.

Di Aceh Utara terdapat empat daerah irigasi, yaitu Jambo Aye - Langkahan, Krueng Pase, Alue Ubai, Krueng Tuan dengan mampu mengairi sawah seluas 19.473 hektare.

Lanjutnya, produktivitas tanaman padi di Aceh Utara rata-rata berkisar 4,5 ton/hektare. Sekarang sedang dikembangkan varietas padi IF-8 yang produktivitasnya bisa mencapai 12 ton per hektar.

Untuk itu diharapkan keterlibatan semua stake holder yang terkait langsung dengan bidang pertanian, terutama ketersedian air yang bersumber dari jaringan irigasi yang menjangkau ke semua areal pertanian sawah, katanya.

Oleh karena itu, Sekda sangat berharap semua program dan kegiatan BWS Sumatera I yang berada di wilayah Aceh Utara dapat terlaksana dengan baik, bukan hanya untuk daerah irigasi Jambo Aye - Langkahan, akan tetapi berlanjut ke jaringan irigasi lainnya.

Hal ini sejalan dengan visi dan misi Pemkab Aceh Utara yang meletakkan skala prioritas dalam pembangunan pertanian, jelas Sekda Abdul Aziz.

Sementara Kepala Satker BWS Sumatera I Mahdani dalam pemaparannya mengatakan kegiatan PKM dalam rangka SID Rehabilitasi DI Kewenangan Pusat (19.473 hektare) dikendalikan oleh PPK Perencanaan dan Program Satker BWS Sumatera I, sedangkan rekanan penyedia jasa adalah PT Suwanda Karya Mandiri KSO dengan PT Bhawana Prasasta selaku konsultan teknik. Kegiatan tersebut nantinya akan didanai dengan anggaran dari Asian Development Bank (ADB).

Sedangkan tujuan diadakannya PKM dimaksud adalah untuk menggali pemikiran dan masukan dari seluruh komponen masyarakat, khususnya unsur petani, sehingga dapat memetakan dan mematangkan proses SID dalam rencana rehabilitasi DI Jambo Aye - Langkahan.

"Sebagaimana diketahui daerah irigasi ini meliputi areal sawah di tujuh kecamatan dan wilayah Aceh Utara dan tiga kecamatan di wilayah Aceh Timur," katanya.

Tambah Mahdani, irigasi Jambo Aye - Langkahan telah berusia 38 tahun sehingga mengalami penurunan fungsi. Hal itu ditandai dengan tingginya kehilangan air, adanya sedimentasi yang terlalu besar, sehingga kinerja irigasi menjadi berkurang.

Rehabilitasi yang pernah dilakukan hanya bersifat parsial, atau sebagian-sebagian sesuai kondisi lapangan. Kali ini pihaknya akan melakukan rehabilitasi menyeluruh sehingga nantinya dapat kembali berfungsi dengan baik, terang Kepala Satker BWS Sumatera I.

Pewarta: Mukhlis

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019