Memang tidak bisa dipungkiri lagi, sebagai Negara Maritim, tidak mengejutkan jika Indonesia memiliki kekayaan bahari luar biasa. Hampir setiap sudut Tanah Air menawarkan surga kecil bagi para penggemar wisata maupun bagi para pecinta mancing.

Aceh Jaya sebagai wilayah yang terletak di pesisir barat- selatan Aceh saat ini terus berbenah diri dengan menawarkan pesona alam bahari yang indah dan menawan.

Kali ini Aceh Jaya kembali memperkenalkan satu spot wisata mancing air tawar di Ekowisata Mangrove Desa Gampong Baroe Sayeung, Kecamatan Setia Bakti, yang sangat menarik dan akan rugi jika di dilewatkan terutama bagi para pecinta mancing mania.

Untuk saat ini kawasan mancing mangrove itu sudah sangat ramai dikunjungi oleh para pemancing lokal pada setiap sorenya, setelah ditimbun jalan di dalam rawa-rawa tersebut hingga 500 meter membentangi sungai.

Para pemancing bebas memilih tempat di mana saja kiri maupun di kanan sungai untuk memancing ikan.

“Alhamdulillah saat ini kawasan ekowisata mangrove sudah ditimbun sekitar 500 meter di dalam sungai untuk spot mancing, bantuan dari APBA tahun lalu sebesar Rp1,3 miliar untuk timbunan dan juga pembangunan box cover,” ujar Abdul Hadi selaku Ketua ekowisata mangrove Aceh Jaya kepada Antara, Minggu (31/3).

Abdul Hadi menyampaikan bahwa bagi para pecinta mancing boleh mencoba tantangan di spot wisata mangrove tersebut tanpa dipungut biaya apapun.

“Untuk saat ini kita gratiskan tidak ada biaya apapun, para pecinta mancing tinggal bawa alat pancing saja bahkan umpan juga tersedia dan dijual di tempat tersebut, untuk ikan ada bermacam jenis ada ikan GT air tawar ( merah mata) dan ikan singa,” tuturnya.

Abdul Hadi menjelaskan selain mancing para pengunjung juga bisa menikmati pemandangan mangrove dengan menikmati secangkir kopi di warung yang berada di ujung jalan tersebut.

Ia menjelaskan  ekowisata mangrove saat ini terus berbenah diri secara perlahan dengan cara terus membangun infrastruktur yang memadai.

“Untuk tahun ini desa kami juga akan telah memplot dana sebesar Rp50 juta untuk tracking mangrove serta  pengembangan ekowisata mangrove,” tuturnya.

Ia juga berharap pemerintah daerah juga bisa membantu dalam pembangunan infrastruktur dan memperluas tracking di ekowisata mangrove karena selain membantu peningkatan ekonomi masyarakat juga menjadi salah satu sumber PAD bagi pemerintah Kabupaten Aceh Jaya. 

Pewarta: Arif Hidayat

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019