Bunda Pendidikan Anak Usia Dini (Paud) Aceh, Dyah Erti Idawati menyatakan Kelompok Kerja Bunda PAUD Aceh adalah penopang untuk menyukseskan kinerja.

“Pokja Bunda PAUD Aceh dituntut untuk mampu merumuskan program terbaik agar setiap gerak dan langkah Bunda PAUD Aceh dapat memotivasi dan menebarkan keteladanan kepada Bunda PAUD Kabupaten/Kota,” kata Dyah di Banda Aceh, Senin.

Pernyataan itu disampaikan di sela-sela memotivasi peserta Rapat Pokja Bunda PAUD Aceh di Aula Dinas Pendidikan Aceh dan turut hadir Kadisdik Aceh, Syaridin.

Ia menjelaskan kesuksesan Bunda Paud Aceh sangat tergantung pada program yang dirumuskan oleh Pokja Bunda PAUD Aceh.

“Saya sangat optimistis,dengan tim yang ada saat ini Pokja Bunda PAUD Aceh akan mampu merumuskan program yang menginspirasi dan menjadi tauladan bagi Bunda PAUD di kabupaten/kota dan para guru-guru PAUD se-Aceh,” katanya.

Ia juga berpesan untuk memotivasi dan memberi perhatian kepada guru-guru PAUD, Bunda PAUD Aceh harus memberikan sentuhan dan terjun langsung sebagai bentuk kepedulian kepada guru-guru PAUD di gampong-gampong.

Ia mengatakan salah satu program pokok Bunda PAUD Aceh adalah Satu Gampong Satu PAUD. Program tersebut bukan semata menitik beratkan pada kuantitas tetapi juga menekankan kualitas.

“Program Satu Gampong Satu PAUD harus segera terwujud dan harus dibarengi dengan kualitas PAUD yang kita bentuk,” katanya.

Dyah Erti juga mengimbau Pokja Bunda PAUD Aceh untuk terus mengkampanyekan pentingnya melakukan koreksi terhadap Angka Partisipasi Kasar (APK) PAUD di Aceh yang masih sangat rendah yaitu sebesar 48 persen.

Karena itu, Dyah mengimbau agar Pokja PAUD Aceh untuk membentuk tim penyuluh yang memiliki strategi terbaik agar ke depan angka anak-anak yang terpapar pendidikan PAUD di Aceh menjadi lebih tinggi.

“Tim penyuluh harus melakukan pendataan dengan baik terkait anak-anak yang terdaftar di PAUD. Selama ini kita lemah terkait data. Sama seperti kasus stunting, yang angkanya cukup tinggi di Aceh, namun saat kita terjun dan mendata secara langsung, ternyata jumlahnya jauh lebih kecil.

Pewarta: M Ifdhal

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019