Rumah Sakit Umum Daerah Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh menghadirkan Rumah singgah yang diperuntukkan bagi keluarga pasien yang berobat di rumah sakit tersebut.

“Kita sangat mengapreasiasi terhadap inovasi yang dilakukan manajemen RSUDZA dalam memberikan palayanan kepada masyarakat,” kata Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah di RSUDZA di Banda Aceh, Kamis.


Pernyataan itu disampaikannya di sela-sela meresmikan Rumah Singgah RSUDZA yang diperuntukkan bagi keluarga pasien yang berasal dari luar Banda Aceh.

Ia menjelaskan kehadiran Rumah Singgah tersebut juga bagian menjawab kultur masyarakat di provinsi tersebut yang selalu ingin menjaga keluarganya yang dirawat di rumah sakit.

“Semoga ini menjadi hal yang sangat positif dalam memaksimalkan pelayanan bagi masyrakat,” katanya.

Menurut dia Rumah Singgah yang baru diresmikan tersebut dapat dikelola secara peofesional dan termasuk kalau memungkinkan adanya skema sedekah untuk konsumsi keluarga pasien yang menghuni rumah singgah tersebut.

“Kita akan pertimbangkan untuk konsumsi keluarga pasien itu bisa dialokasikan melalui APBA dan ini akan kita hitung kembali nantinya,” kata Nova.

Direktur RSUDZA, Dr dr Azharuddin mengatakan pihaknya sudah sangat lama menanti kehadiran rumah singgah. 

“Kehadiran rumah singgah ini merupakan bagian untuk memberikan tempat layak tinggal sehingga nantinya tidak ada lagi keluarga pasien yang tidur di sudut rumah sakit,” katanya.

Ia menjelaskan rumah singgah tersebut merupakan bangunan lama yang tidak terpakai dan diusulkan pembiayaan melalui APBA pada tahun 2018.

Ada pun total pembiayaan rumah singgah tersebut sebesar Rp2,3 miliar yang terdiri Rp1,5 miliar lebih untuk merehab fisik, kemudian Rp 744 juta untuk mobiler dan satu unit mobil untuk keperluan tranportasi baik di seputaran rumah sakit dan lain yang menyangkut dengan kepentingan rumah singgah.

Rumah singgah yang diperuntukkan bagi keluarga pasien dari luar Banda Aceh khususnya untuk pasien yang perlu perawatan intensif memiliki 132 tempat tidur yang terdiri dari 64 tempat tidur perempuan dan 68 tempat tidur untuk laki-laki.

“Kami perkirakan untuk saat ini, Rumah singgah mampu menampung keluarga pasien untuk kelas 3, di mana total tempat tidur kelas 3 di RSUDZA sebanyak 347,” katana.

Ia menambahkan untuk meningkatkan kesadaran dan kepemilikan rumah singgah tersebut pihaknya akan mengutip Rp15 ribu per jiwa yang nantinya akan digunakan sebagai biaya kebersihan.

“Rumah singgah ini memiliki sejumlah fasilitas termasuk di dalamnya tempat penjemuran kain dan untuk saat ini penghuni rumah singgah tidak ditanggug makan,” katanya.
 

Pewarta: Muhammad Ifdhal

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019