Banda Aceh (ANTARA) - Manajemen Rumah Sakit Umum Daerah Zainoel Abidin meminta masyarakat dan rumah sakit di seluruh kabupaten/kota dapat memanfaatkan Sistem rujukan terintegrasi (SISRUTE) dalam upaya memaksimalkan pelayanan di rumah sakit rujukan utama tersebut.
“Alhamdulillah kita terus meningkatkan berbagai layanan dengan ikut menghadirkan inovasi-inovasi yang ikut mendukung pelayanan sehingga berbagai keluhan kesehatan dapat tertangani di RSUDZA,” kata Direktur RSUDZA dr Isra Firmansyah, SpA, PhD di Banda Aceh, Selasa.
Di sela-sela menerima silaturrahmi Ketua PWI Aceh Nasir Nurdin di ruang kerjanya bersama para Wakil Direktur RSUDZA, Ia menyebutkan total kunjungan pasien sepanjang tahun 2022 sebanyak 445.898 orang dan 356.872 di antaranya merupakan rujukan rumah sakit kabupaten/kota.
“RSUDZA merupakan rumah sakit rujukan utama, namun untuk memaksimalkan pelayanan maka rumah sakit daerah dan fasilitas kesehatan tingkat pertama harus memanfaatkan aplikasi Sisrute saat merujuk pasien sehingga berbagai layanan yang diberikan dapat berjalan maksimal.
Sistem rujukan terintegrasi merupakan teknologi informasi berbasis internet yang dapat menghubungkan data pasien dari tingkat layanan lebih rendah ke tingkat layanan lebih tinggi atau sederajat (horizontal maupun vertikal) dengan tujuan mempermudah dan mempercepat proses rujukan pasien.
“Kami juga tidak pernah berhenti untuk mensosialisasikan pemanfaatan Sisrute tersebut kepada seluruh rumah sakit daerah. Sosialisasi ini merupakan bagian untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat,” tambahnya.
Ia menambahkan dengan Sisrute tersebut rumah sakit daerah juga dapat mengambil alternatif rumah sakit lainnya yang juga memiliki alat yang cukup untuk memberikan layanan kesehatan kepada pasien.
Isra juga mengatakan kunjungan pasien di poliklinik rata-rata 1000-1200 orang per hari.
Ia juga mengatakan sebagai rumah sakit milik Pemerintah Aceh yang juga telah memiliki berbagai penghargaan akan terus memberikan pelayanan maksimal kepada seluruh masyarakat yang menggunakan layanan kesehatan di rumah sakit tersebut.
Baca juga: Poliklinik kosong dokter dan antrean menumpuk saat DPRA sidak RSUDZA