Dinas Sosial Pemerintah Aceh memfasilitasi pemulangan jenazah Azzi Zurahman bin Zamani (2,5), bayi yang mengalami bocor jantung dan kemudian meninggal dunia di Rumah Sakit Jantung Harapan Kita, Jakarta, untuk dipulangkan ke kampung halamannya di Aceh Tengah.
"Plt (Pelaksana tugas) Gubernur Aceh Nova Iriansyah memerintahkan kami untuk menjemput di Bandara SIM (Sultan Iskandar Muda), dan mengantarkannya hingga ke rumah duka," ucap Kepala Dinas Sosial Aceh Alhudri di Banda Aceh, Senin.
Kedatangan jenazah bayi yang disertai kedua orang tuanya tersebut, yakni Zamani dan Nurhaidawati di Bandara Sultan Iskandar Muda di Aceh Besar sekitar pukul 10.30 WIB diwarnai suasana haru.
Ibunda bayi malang itu Nurhaidawati terlihat tidak kuasa membendung kesedihannya sambil menangis, ketika memeluk Ketua Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Aceh Dyah Erti Idawati, Ketua Penggerak PKK Dinas Sosial Aceh Malawani, yang mana mereka berdua mencoba menenangkan ibu malang ini.
Di sela-sela penjemputan jenazah bayi ini, Alhudri mengatakan, Pemerintah Aceh turut berbelasungkawa atas berpulangnya anak dari pasangan Zamani dan Nurhaidawati di Rumah Sakit Jantung Harapan Kita, Jakarta pada Ahad (21/4) malam.
"Kita berharap keluarga tabah menghadap musibah ini," katanya.
Zamani mengaku, dia dan isterinya sempat merasa senang dan gembira begitu melihat perkembangan bayinya. Karena menjalani perawatan selama satu pekan, setelah mendapat rujukan dari Rumah Sakit Umum Daerah Zainoel Abidin di Banda Aceh.
"Padahal kemarin sudah sehat, sudah sempat tertawa. Namun, Allah berkehendak lain," kata dia.
Ia menceritakan, Azzi merupakan anak nomor ketiga baru diketahui mengalami bocor jantung, saat usianya baru genap tujuh bulan. Almarhum sudah pernah dirawat di Penang, Malaysia, dan bahkan sejumlah rumah sakit di Jakarta.
"Namun saat itu, dokter belum berani untuk tindakan operasi karena masih kecil," ujar Zamani yang memiliki tempat tinggal di Desa Bandar Lampahan, Kecamatan Timang Gajah, Aceh Tengah, ini.
Kepala Badan Perwakilan Penghubung Pemerintah Aceh (BPPA) di Jakarta, Almuniza Kamal melalui stafnya menegaskan, sesuai arahan Gubernur Aceh bahwa Pemerintah Aceh menanggung semua biaya pemulangan jenazah dan berbagai yang keperluan dibutuhkan oleh keluarga bayi itu.
"Sudah kami instruksikan kepada jajaran. Insya Allah sudah tertangani dengan baik. Laporan yang saya terima menyebutkan semua kebutuhan keluarga sudah ditangani," ujar Staf Sub Bagian Pelayanan Masyarakat BPPA Ns Azhar.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019
"Plt (Pelaksana tugas) Gubernur Aceh Nova Iriansyah memerintahkan kami untuk menjemput di Bandara SIM (Sultan Iskandar Muda), dan mengantarkannya hingga ke rumah duka," ucap Kepala Dinas Sosial Aceh Alhudri di Banda Aceh, Senin.
Kedatangan jenazah bayi yang disertai kedua orang tuanya tersebut, yakni Zamani dan Nurhaidawati di Bandara Sultan Iskandar Muda di Aceh Besar sekitar pukul 10.30 WIB diwarnai suasana haru.
Ibunda bayi malang itu Nurhaidawati terlihat tidak kuasa membendung kesedihannya sambil menangis, ketika memeluk Ketua Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Aceh Dyah Erti Idawati, Ketua Penggerak PKK Dinas Sosial Aceh Malawani, yang mana mereka berdua mencoba menenangkan ibu malang ini.
Di sela-sela penjemputan jenazah bayi ini, Alhudri mengatakan, Pemerintah Aceh turut berbelasungkawa atas berpulangnya anak dari pasangan Zamani dan Nurhaidawati di Rumah Sakit Jantung Harapan Kita, Jakarta pada Ahad (21/4) malam.
"Kita berharap keluarga tabah menghadap musibah ini," katanya.
Zamani mengaku, dia dan isterinya sempat merasa senang dan gembira begitu melihat perkembangan bayinya. Karena menjalani perawatan selama satu pekan, setelah mendapat rujukan dari Rumah Sakit Umum Daerah Zainoel Abidin di Banda Aceh.
"Padahal kemarin sudah sehat, sudah sempat tertawa. Namun, Allah berkehendak lain," kata dia.
Ia menceritakan, Azzi merupakan anak nomor ketiga baru diketahui mengalami bocor jantung, saat usianya baru genap tujuh bulan. Almarhum sudah pernah dirawat di Penang, Malaysia, dan bahkan sejumlah rumah sakit di Jakarta.
"Namun saat itu, dokter belum berani untuk tindakan operasi karena masih kecil," ujar Zamani yang memiliki tempat tinggal di Desa Bandar Lampahan, Kecamatan Timang Gajah, Aceh Tengah, ini.
Kepala Badan Perwakilan Penghubung Pemerintah Aceh (BPPA) di Jakarta, Almuniza Kamal melalui stafnya menegaskan, sesuai arahan Gubernur Aceh bahwa Pemerintah Aceh menanggung semua biaya pemulangan jenazah dan berbagai yang keperluan dibutuhkan oleh keluarga bayi itu.
"Sudah kami instruksikan kepada jajaran. Insya Allah sudah tertangani dengan baik. Laporan yang saya terima menyebutkan semua kebutuhan keluarga sudah ditangani," ujar Staf Sub Bagian Pelayanan Masyarakat BPPA Ns Azhar.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019