Alat mesin pemotong padi jenis Comben harvester milik swasta kini sudah mulai banyak di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), sehingga ongkos panen padi di daerah tersebut menjadi turun dari tahun lalu.

Ketua kelompok tani Sabe-Sabena, Desa Ie Lhob, Kecamatan Tangan-Tangan, Kamaruddin, Selasa mengatakan,  pada musim panen gadu tahun lalu ongkos panen padi dengan dengan mesin combine milik swasta sebesar Rp70 ribu/kuintal gabah.

Kemudian pada musim panen padi rendengan 2018-2019 ini ongkosnya turun menjadi Rp60 ribu/kuintal gabah atau sekitar Rp30 ribu/karung gabah isi 50 kilogram.

“Berbeda dengan alsintan milik pemerintah daerah. Kalau Combine milik Dinas Pertanian ongkos panen lebih murah lagi hanya Rp25 ribu/karung gabah isi 50 kg atau Rp50 ribu/kuintal gabah,” tuturnya.

Menurut Kamaruddin, turunnya ongkos panen padi tersebut karena sudah banyaknya mesin pemotong padi milik swasta di Abdya ditambah lagi dengan mesin combine yang datang dari luar kabupaten.

“Zaman sekarang sudah minim petani panen padi secara manual. Rata-rata petani Abdya panen padi dengan mesin combine. Selain dapat menghemat biaya, hasil panen dengan alsintan ditampung langsung oleh pedagang,” katanya.

Ia mengatakan, tidak sedikit pedagang dari luar daerah sejak sepekan terakhir berdatangan ke Abdya untuk menyerap gabah petani dengan harga rata-rata Rp4.700/kilogram untuk gabah basah.

“Sebelum mereka (pedagang medan) masuk ke sini harga gabah basah dibeli pedagang lokal hanya sekitar Rp4.500/kg. Harga pembelian naik menjadi Rp4.700/kg setelah pedagang dari Medan datang menampung gabah petani,” katanya.

Pewarta: Suprian

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019