Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh menyebut, mayoritas warga provinsi ini, tidak meminati danging beku menjelang meugang atau tradisi memasak daging dengan menikmati bersama keluarga menjelang beberapa hari memasuki bulan suci Ramadhan tahun ini.

"Teman-teman Bulog (Banda Urusan Logistik) Aceh tahun lalu, ingin mendatangkan daging beku jelang Ramadhan. (Saya bilang) daging beku, nggak laku di Aceh. Walau harganya di bawah Rp100 ribu per kilogram," ujar Kepala BPS Aceh, Wahyudin di Banda Aceh, Kamis.

Ia mengatakan, mayoritas penduduk di Aceh lebih menyukai daging segar yang berasal dari perternakkan hewan setempat baik jenis sapi, kerbau, dan kambing pada 23 kabupaten/kota di provinsi tersebut.

Pihaknya memperkirakan, harga daging sapi atau kerbau yang dijual pedagang di pasar tradisional setempat di Ramadhan tahun ini berkisar antara Rp160 ribu hingga Rp180 ribu per kilogram atau sesuai dengan berlakunya hukum ekonomi pasar.

Setiap tahunnya umat muslim di provinsi paling barat Indonesia ini selalu memperingati tradisi meugang, yakni menjelang Ramadhan, kemudian perayaan Idul Fitri, dan Idul Adha.

"Kalau yang daging beku didatangkan dari luar itu, beda rasanya. Jadi orang Aceh nggak mau makan daging beku, tanda kutip ya. Kecuali rumah makan atau restoran mengelola daging beku untuk berbagai masakan," katanya.

"Tingkat konsumsi daging selama Ramadhan, biasanya tinggi di Aceh. Tapi tidak memicu terjadinya inflasi, karena pasokan sapi selalu tersedia di berbagai daerah," tutur Wahyudin.

Dinas Perindustrian dan Perdangangan (Disperindag) Aceh memperkirakan, harga daging sapi lokal pada meugang memasuki bulan suci Ramadhan 1440 Hijriyah mencapai Rp150.000 per kilogram.

"Kita prediksikan harga daging sapi Aceh pada meugang pertama bulan puasa di Banda Aceh sekitar Rp140.000-150.000 per kilogram," ujar Kepala Disperindag Aceh Muhammad Raudhi.

Menurut dia, tingginya harga daging lokal tergantung pada kualitas daging sapi, karena daging sapi Aceh memiliki kualitas yang bagus, sehingga harganya menjadi mahal.

Pihaknya telah mengantisipasi lonjakan harga daging tersebut, kata dia, karena sebelumnya sudah melakukan rapat bersama berbagai pemangku kepentingan termasuk Asosiasi Pedagang Daging Sapi dan Kerbau (ASPEDA) Banda Aceh dan Aceh Besar.

Organisasi pedagang tersebut menyatakan, bahwa mereka bisa menjual harga daging dengan harga sekitar Rp130.000 per kilogram di wilayah Banda Aceh dan Aceh Besar. "Tapi daging itu, harus dipesan lewat Toko Tani Indonesia,” terangnya.

Pewarta: Muhammad Said

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019