Menjelang masuknya bulan suci Ramadhan 1440 Hijriah, harga cabai merah melonjak tinggi di sejumlah pasar tradisional di Kota Lhokseumawe, Provinsi Aceh.

Pantauan di pusat pasar sayuran di Kota Lhokseumawe, melonjaknya harga salah satu bumbu dapur tersebut dikarenakan tingginya permintaan, terutama menjelang masuknya bulan suci Ramadhan dan juga pasokan cabai merah lokal juga kurang.

“ Harga cabai merah saat sekarang mencapai Rp 50 ribu / Kg, sedangkan sebelumnya harga cabai merah masih dijual dengan harga Rp 32 ribu / Kg,” ujar Agustina pedagang cabai merah di Pasar Inpres Lhokseumawe, Jumat.

Sebutnya, terjadinya lonjakan terhadap cabai merah tersebut dikarenakan pasokan mulai berkurang. Bahkan, akibat berkurangnya produksi dari petani lokal, terpaksa mendatangkan cabai merah dari luar daerah.

“ Sekarang pasokan dari daerah sendiri mulai berkurang, sehingga terpaksa kita ambil juga cabai merah dari Sumatera Utara,” ucap pedagang cabai merah tersebut.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh pedagang cabai merah lainnya Munir, yang menambahkan bahwa produksi cabai merah yang berasal dari daerah sekitar Kota Lhokseumawe semakin berkurang dalam sebulan terakhir. Sehingga untuk memenuhi kebutuhan pasar di Kota Lhokseumawe harus dipasok dari daerah lainnya, seperti dari Kabupaten Pidie , Aceh Tengah serta Bener Meriah dan juga dari Berastagi Sumatera Utara.

Seperti disebutkan oleh pedagang cabai merah itu, melonjaknya harga cabai merah di kota kedua terbesar di Provinsi Aceh tersebut, dikarenakan tingginya permintaan menjelang Ramadhan.

Dimana, tingkat kebutuhan cabai menjelang masuknya Ramadhan tinggi dikarenakan adanya kegiatan tradisi masyarakat di Aceh (hari meugang) yang digunakan untuk beragam kebutuhan bumbu dapur dalam memasak daging sapi atau kerbau serta kambing.

Pewarta: Mukhlis

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019