Sebanyak 24 stan meramaikan bazar kuliner pada rangkaian Festival Ramadhan 2019 di Taman Budaya, Kota Banda Aceh yang diharapkan ikut membangkitkan kegiatan pelaku usaha khususnya usaha mikro kecil menengah (UMKM).
“Bazar ini memberikan dampak positif bagi ekonomi masyarakat khususnya UMKM yang ikut berpatisipasi langsung pada Festival Ramadhan,” kata Panitia Bazar Kuliner Festival Ramadhan, Dayang di Taman Budaya Banda Aceh, Sabtu.
Festival Ramadhan digagas Pemerintah Aceh melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh dan berlangsung sejak 7 hingga 21 Mei diikuti sebanyak 24 stan bazar kuliner dan 16 stan non-kuliner yang berasal dari UMKM di Kota Banda Aceh.
“Setiap hari itu per stan transaksinya rata-rata hingga Rp2 juta rupiah dan bahkan ada stan bazar kuliner transaksinya mencapai Rp7 juta per hari,” ungkap Dayang.
Stan bazar kuliner tersebut menjual beragam penganan berbuka puasa dan salah satu stan “Bhoiyaki” menjual makanan ala Jepang dan terdiri dari 11 varian rasa yakni, Mozarella, Nutalla, Chocopeanut, Avocado, Greentea, Azzuki,Chocolate, Tiramisu dan Dakocan.
Kemudian, “Dapur Arini” mejual pengenan berbuka cuci mulut (dessert) kekinian dengan tujuh raya meliputi, keju, alpukat, buah peach, durian, redvelvet, tiramisu dan pandan.
Setiap hari panitia juga ikut membagikan sebanyak 100 takjil berbuka untuk pengunjung Festival Ramadhan 1440 Hijriah. Fajar, penjual takjil berbuka puasa di Stan Jala Box & PHI-PHI Inland mengaku hanya menjual satu penganan dan minuman.
"Kami hanya menjual makanan Jala Box per paket itu lima potong harganya Rp20.000. Syukur Alhamdulillah pada Festival Ramadhan satu hari lakunya sampai 70 paket," ungkap Fajar.
Penganan berbuka puasa tersebut katanya, diolah sendiri dan bebas bahan pengawet. "Agar cita rasanya enak, harus pake kuah kari," ucap dia sembari melayani pengunjung.
Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Aceh Nova Iriansyah sebelumnya meminta Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) setempat lebih optimal mempromosikan ragam kuliner khas Aceh untuk meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara dan domestik.
"Kita memiliki ragam kuliner dan semua pihak harus lebih maksimal mempromosikannya agar kunjungan wisatawan mancanegara khususnya meningkat," kata Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah ketika membuka Festival Ramadhan.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019
“Bazar ini memberikan dampak positif bagi ekonomi masyarakat khususnya UMKM yang ikut berpatisipasi langsung pada Festival Ramadhan,” kata Panitia Bazar Kuliner Festival Ramadhan, Dayang di Taman Budaya Banda Aceh, Sabtu.
Festival Ramadhan digagas Pemerintah Aceh melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh dan berlangsung sejak 7 hingga 21 Mei diikuti sebanyak 24 stan bazar kuliner dan 16 stan non-kuliner yang berasal dari UMKM di Kota Banda Aceh.
“Setiap hari itu per stan transaksinya rata-rata hingga Rp2 juta rupiah dan bahkan ada stan bazar kuliner transaksinya mencapai Rp7 juta per hari,” ungkap Dayang.
Stan bazar kuliner tersebut menjual beragam penganan berbuka puasa dan salah satu stan “Bhoiyaki” menjual makanan ala Jepang dan terdiri dari 11 varian rasa yakni, Mozarella, Nutalla, Chocopeanut, Avocado, Greentea, Azzuki,Chocolate, Tiramisu dan Dakocan.
Kemudian, “Dapur Arini” mejual pengenan berbuka cuci mulut (dessert) kekinian dengan tujuh raya meliputi, keju, alpukat, buah peach, durian, redvelvet, tiramisu dan pandan.
Setiap hari panitia juga ikut membagikan sebanyak 100 takjil berbuka untuk pengunjung Festival Ramadhan 1440 Hijriah. Fajar, penjual takjil berbuka puasa di Stan Jala Box & PHI-PHI Inland mengaku hanya menjual satu penganan dan minuman.
"Kami hanya menjual makanan Jala Box per paket itu lima potong harganya Rp20.000. Syukur Alhamdulillah pada Festival Ramadhan satu hari lakunya sampai 70 paket," ungkap Fajar.
Penganan berbuka puasa tersebut katanya, diolah sendiri dan bebas bahan pengawet. "Agar cita rasanya enak, harus pake kuah kari," ucap dia sembari melayani pengunjung.
Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Aceh Nova Iriansyah sebelumnya meminta Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) setempat lebih optimal mempromosikan ragam kuliner khas Aceh untuk meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara dan domestik.
"Kita memiliki ragam kuliner dan semua pihak harus lebih maksimal mempromosikannya agar kunjungan wisatawan mancanegara khususnya meningkat," kata Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah ketika membuka Festival Ramadhan.
Uploader : Salahuddin Wahid
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019