Kementerian Luar Negeri Turki mengutuk serangan "drone" pada awal pekan lalu terhadap dua stasiun pompa di sepanjang pipa saluran minyak strategis Arab Saudi, dan menyerukan penahanan diri di wilayah tersebut.
"Kami mengutuk serangan 14 Mei terhadap dua instalasi pompa minyak di Pelabuhan Yanbu, Arab Saudi, yang tampaknya dilancarkan oleh gerilyawan Al-Houthi dengan menggunakan pesawat nirawak," kata Juru Bicara Hami Aksoy di dalam satu pernyataan, sebagaimana dikutip Kantor Berita Turki, Anadolu --yang dipantau Antara di Jakarta, Ahad siang.
"Kami menyerukan dihindarinya setiap langkah provokatif yang dapat membahayakan keamanan dan kestabilan di wilayah ini," tambah Aksoy.
Pipa saluran tersebut mengirim minyak dari Provinsi Arab Saudi Timur ke Pelabuhan Yanbu.
Pada Rabu, Arab Saudi mengirim surat ke Dewan Keamanan PBB untuk menyalahkan Iran dan gerilyawan Syiah Yaman, Al-Houthi, atas serangan itu, yang dilaporkan mengakibatkan kerusakan besar.
Sumber: Anadolu Agency
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019
"Kami mengutuk serangan 14 Mei terhadap dua instalasi pompa minyak di Pelabuhan Yanbu, Arab Saudi, yang tampaknya dilancarkan oleh gerilyawan Al-Houthi dengan menggunakan pesawat nirawak," kata Juru Bicara Hami Aksoy di dalam satu pernyataan, sebagaimana dikutip Kantor Berita Turki, Anadolu --yang dipantau Antara di Jakarta, Ahad siang.
"Kami menyerukan dihindarinya setiap langkah provokatif yang dapat membahayakan keamanan dan kestabilan di wilayah ini," tambah Aksoy.
Pipa saluran tersebut mengirim minyak dari Provinsi Arab Saudi Timur ke Pelabuhan Yanbu.
Pada Rabu, Arab Saudi mengirim surat ke Dewan Keamanan PBB untuk menyalahkan Iran dan gerilyawan Syiah Yaman, Al-Houthi, atas serangan itu, yang dilaporkan mengakibatkan kerusakan besar.
Sumber: Anadolu Agency
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019