Menjelang hari raya Idul Fitri 1440 hijriah, permintaan keranjang parcel di Kota Banda Aceh mengalami penurunan. Hal itu terlihat hingga separuh bulan Ramadhan pedagang mengaku masih sepi orderan, berbeda dengan tahun sebelumnya.

"Permintaan (keranjang parcel) kali ini kalau dibandingkan tahun lalu lebih menurun. Kalau tahun lalu, mulai lima Ramadhan sudah banyak yang pesan," kata Bachtiar, pedagang keranjang parcel di Jalan Soekarno Hatta, Simpang Lampeneuret, Aceh Besar, Senin.

Ia menjelaskan tidak hanya keranjang parcel, beberapa alat rumah tangga lainnya yang terbuat dari rotan juga cenderung menurun, seperti kursi ruang tamu, meja, bahkan tudung saji yang sangat laris selama ini juga mengalami penurunan sejak sebulan lalu.

"Penyebabnya kalau menurut saya kondisi ekonomi masyarakat, uang tidak berputar di Aceh. Kalau penyabab lain enggak ada," ungkap Bachtiar, menambahkan.

Biasanya keranjang parsel dari rotan itu dibeli guna untuk mengisi sajian makan dan hadiah lain yang akan diberikan kepada seseorang atau lembaga sebagai buah tangan "bungoeng jaroe" menjelang Hari Raya Idul Fitri. 

Harga karanjang pacel bervariasi. Tergantung keranjang tersebut memiliki jumlah tingkatan. Keranjang satu tingkatan dijual dengan harga Rp50.0000 per keranjang. Lalu keranjang dua tingkatan dijual Rp75.000 per keranjang, serta yang tiga tingkat dijual dengan harga mulai Rp250.000-300.000 per keranjang, tergantung besarannya.

"Yang paling banyak laku itu biasanya yang keranjang satu tingkat dan dua tingkatan. Karena kalau perusahaan itu biasanya beli dalam jumlah banyak," katanya.

Ia menyebutkan saban Ramadhan, hari puncak penjuala keranjang parsel tersebut mulai Ramadhan ke 20 hingga 28 hari. Namun saat ini, kata Bachtiar, keranjang parcel miliknya baru terjual sebanyak 200 keranjang. Dibandingkan tahun sebelumnya, hingga waktu medio Ramadhan barang dagangannya miliknya tersebut sudah sudah terjual sebanyak 400 keranjang.

"Tahun lalu saya ada laku keranjang parcel sekitar 850 keranjang. Tahun ini pesanan yanh banyak dari Banda Aceh, kalau tahun lalu ada dari Aceh Barat, dan Lhokseumawe," ungkapnya.
 

Pewarta: Khalis

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019