Harga daging sapi di Kota Lhokseumawe pada hari meugang (tradisi menyambut hari raya) menjelang hari Raya Idul Fitri 1440 Hijriah, paling tinggi  Rp 170 ribu per kilogram, kata Sekretaris Disperindag Kota Lhokseumawe, Abdul Hadi.

“ Berdasarkan laporan yang kami terima dari staf dilapangan, bahwa harga daging paling tinggi  di Pasar Inpres Lhokseumawe adalah Rp 170 ribu  per kilogram. Memang ada pedagang yang menawarkan dengan harga Rp 180 ribu/ per kilogram, tapi tidak ada pembeli ,”  tegasnya  yanh dihubungi di Lhokseumawe, Selasa.

Lanjutnya, harga daging sebesar 170 ribu adalah harga pagi hari saat awal membuka dangangan,  kemudian ada yang menjualnya sekitar 150 ribu hingga Rp 160 ribu  per kilogram menjelang siang hari. 

“ Harga pedagang diluar  blok pasar daging adalah Rp 170 ribu paling tinggi, kemudian turun Rp 160 ribu. Sedangkan harga daging yang didalam blok pasar daging di Pasar Inpres,  pedagang ada yang menjualnya Rp 150 ribu/ Kg,” jelas Abdul Hadi.

Sementara itu, M Yusuf,  pedagang  lainnya  di Pasar Inpres Lhokseumawe juga membenarkan bahwa harga daging  jenis sapi lokal paling tinggi adalah Rp 170 ribu per kilogram. Bahkan kemarin, saat hari meugang pertama, ada yang menjual Rp 140 ribu per kilogram, katanya.

Beberapa pedagang daging sapi lainnya juga membenarkan, bahwa harga daging  jenis sapi lokal (sapi Aceh) paling tinggi adalah Rp 170 ribu  per kilogram. Apabila permintaannya menurun terutama menjelang siang hari harganya semakin turun.

Sementara sebelumnya, disebutkan sapi jantan untuk kebutuhan hari meugang saat masuk bulan Ramadhan kemarin adalah sebanyak 775 ekor,  jelas  Kepala Dinas Kelautan Perikanan dan Pertanian (DKPP) Kota Lhokseumawe, M Rizal.

Dengan rincian sebagai berikut,  untuk Kecamatan Banda Sakti jumlah sapi yang terdata yang akan dipotong adalah sebanyak  275 ekor. Muara Dua 105 ekor, Muara Satu 245 ekor dan Kecamatan Blang Mangat sebanyak 110 ekor. Kemudian ditambah lagi dengan 22 ekor kerbau yang juga tersebar di Empat kecamatan dalam wilayah Pemko Lhokseumawe tersebut, katanya.


Sebutnya lagi,  sapi yang akan disembelih untuk kebutuhan meugang umumnya sapi jantan lokal.  Begitu juga dengan lokasi sembelihan, selain disembelih di Rumah Potong Hewan (RPH), ada juga yang disembelih di desa-desa, kemudian dagingnya dijual dipasar dan pada tempat-tempat yang telah ditentukan. Seperti di Pasar Inpres di Kecamatan Banda Sakti, Pasar Cunda di Kecamatan Muara Dua, Pasar Batuphat di Kecamatan Muara Satu dan Pasar Punteut di Kecamatan Blang Mangat, katanya.
 

Pewarta: Mukhlis

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019