Banda Aceh (ANTARA) - Pemerintah Aceh melaksanakan operasi pasar khusus di lima kabupaten/kota di Aceh dalam upaya menekan laju inflasi di provinsi setempat.
“Salah satu yang menjadi sebab terjadinya inflasi ini, tidak lain adalah karena ketimpangan supply dan demand terhadap bahan makanan,” Kata Pj Gubernur Aceh Achmad Marzuki di Aceh Besar, Kamis.
Pernyataan itu disampaikannya dalam pidato tertulis dibacakan Asisten III Setda Aceh Iskandar AP di sela-sela melepas keberangkatan beras operasi pasar khusus untuk lima kabupaten/kota di Aceh.
Adapun lima kabupaten/kota di lima daerah pelaksanaan operasi pasar khusus yang menjadi tolak ukur data inflasi Aceh yakni di Banda Aceh, Aceh Besar, Lhokseumawe, Aceh Utara dan Aceh Barat.
Ia menjelaskan dari sisi supply, inflasi didorong akibat terbatasnya pasokan sejumlah komoditas pangan dan dari sisi demand, karena naiknya permintaan akan barang dan jasa serta ikut dipengaruhi hambatan seperti transportasi, gagal panen, dan gangguan cuaca juga turut mempengaruhi terjadinya inflasi.
Karena itu Pemerintah Aceh melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Aceh bekerja sama dengan Kantor Wilayah Perum Bulog Aceh bergerak cepat mengatasinya dengan mengadakan operasi pasar dan pasar murah di sejumlah daerah.
Ia menyebutkan operasi pasar akan berlangsung empat tahap yakni tahap pertama operasi pasar khusus dimulai 3 hingga 7 November 2022, Pasar Murah pada tanggal 7 sampai 14 November serentak di 23 kabupaten/kota.
Kemudian tahap ketiga, pada 28 November akan penanganan kemiskinan di 12 lokasi sesuai permintaan kabupaten/kota.
Ia mengatakan operasi pasar tersebut khusus untuk komoditi bahan makanan yang harganya mengalami kenaikan tertinggi.
Selanjutnya pihaknya akan menyelenggarakan Pasar Murah pada tanggal 1 - 14 Desember serentak di 23 kabupaten/kota.
“Tujuan dari operasi pasar ini adalah untuk membantu masyarakat agar lebih mudah mendapatkan bahan makanan dengan harga yang lebih murah,” katanya.
Pemimpin Perum Bulog Wilayah Aceh Irsan Nasution mengatakan pihaknya menyiapkan sebanyak 1.500 ton beras premium untuk pelaksanaan pasar murah tersebut.
Ia mengatakan operasi pasar khusus di lima kabupaten/kota di Aceh dalam upaya menekan laju inflasi dengan subsidi Rp2 ribu per kilogram.
Ia menyebutkan harga jual beras premium kemasan Isi 5 kilogram Rp53 ribu dan isi 10 kilogram Rp105 ribu.