Qatar dan sejumlah negara lainnya telah berbicara kepada Iran dan Amerika Serikat soal penurunan ketegangan, kata Menteri Luar Negeri Qatar Syekh Mohammed bin Abdulrahman al-Thani pada Minggu (9/6), yang juga mendesak kedua pihak untuk bertemu dan berkompromi.
"Kami yakin pada satu titik akan ada sebuah perjanjian. Itu tidak dapat berlangsung terus seperti ini," kata dia kepada awak media di London, Minggu. "Kalau mereka tidak ingin terus terlibat dalam peningkatan ketegangan, mereka harus mencari cara untuk membuka pintu perdamaian."
Syekh Mohammed mengatakan sejumlah negara, termasuk Qatar, Oman, Irak dan Jepang, mendesak kedua belah pihak agar meredakan ketegangan.
"Semua negara ini khawatir tentang risiko yang ditimbulkan akibat eskalasi," kata dia. "Ada upaya dari Qatar dan sejumlah negara lainnya di kawasan untuk meredakan situasi tersebut: Kami sudah membicarakan ini, baik dengan AS maupun dengan Iran."
"Apa yang kami upayakan sekarang yaitu benar-benar ingin menjembatani gesekan di antara mereka. Kami juga ingin menggelar dialog yang melibatkan keduanya saat eskalasi tidak akan menguntungkan siapa pun di kawasan tersebut," kata dia.
Sumber: Reuters
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019
"Kami yakin pada satu titik akan ada sebuah perjanjian. Itu tidak dapat berlangsung terus seperti ini," kata dia kepada awak media di London, Minggu. "Kalau mereka tidak ingin terus terlibat dalam peningkatan ketegangan, mereka harus mencari cara untuk membuka pintu perdamaian."
Syekh Mohammed mengatakan sejumlah negara, termasuk Qatar, Oman, Irak dan Jepang, mendesak kedua belah pihak agar meredakan ketegangan.
"Semua negara ini khawatir tentang risiko yang ditimbulkan akibat eskalasi," kata dia. "Ada upaya dari Qatar dan sejumlah negara lainnya di kawasan untuk meredakan situasi tersebut: Kami sudah membicarakan ini, baik dengan AS maupun dengan Iran."
"Apa yang kami upayakan sekarang yaitu benar-benar ingin menjembatani gesekan di antara mereka. Kami juga ingin menggelar dialog yang melibatkan keduanya saat eskalasi tidak akan menguntungkan siapa pun di kawasan tersebut," kata dia.
Sumber: Reuters
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019