Kondisi anak gajah yang ditemukan di kawasan hutan Simpang Jernih, Aceh Timur, dalam keadaan luka dan infeksi, kini mulai membaik setelah mendapat perawatan di Conservation Response Unit (CRU) Serbajadi.

"Kondisi anak gajah sudah membaik. Namun, anak gajah tersebut butuh makanan tambahan berprotein seperti buah-buahan dan susu," kata Anhar Lubis, dokter hewan yang merawat anak gajah tersebut di Idi, Kabupaten Aceh Timur, Jumat.

Anhar Lubis menyebutkan, saat ditemukan terjerat pada Selasa (18/6) sekitar pukul 15.00 WIB dalam keadaan kritis. Infeksi di kaki kiri depan anak gajah itu membuat daya tahannya menurun dan dehadrasi atau kekurangan cairan.

"Kondisinya diperparah karena anak gajah tidak mendapat air susu induknya. Diperkirakan anak gajah tersebut terjerat dan terpisah dari kawanannya lebih dari seminggu," ungkap Anhar Lubis.

Sementara itu, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh bersama Forum Konservasi Leuser (FKL) memfokuskan perawatan anak gajah tersebut di CRU Serbajadi, Aceh Timur.

"Dua dokter hewan dari BKSDA dan FKL saat ini fokus menangani anak gajah tersebut," kata Koordinator Manajer Lapangan Regional I FKL Nurul Hidayat Lubis.

Sebelumnya, BKSDA dan FKL mengevakuasi dari Hutan Batu Sumbang, Kecamatan Simpang Jernih, Aceh Timur, menggunakan mobil bak terbuka. Evakuasi juga harus menggunakan perahu motor menyeberangi sungai.

Dari Simpang Jernih, anak gajah tersebut dibawa ke Langsa sebelum ke CRU Serbajadi. Di Langsa, tim kesehatan hewan mengambil dan menguji sampel darah.

"Setelah selesai uji sampel darah, tim gabungan melanjutkan perjalanan membawa anak gajah ini ke CRU Serbajadi. Untuk mencapai CRU, tim kembali harus mengarungi sungai menggunakan sampan. Anak gajah harus di bius kedua kalinya untuk sampai ke kamp CRU," pungkas Nurul Hidayat Lubis.

Pewarta: Hayaturrahmah

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019