Aktivitas pelayaran kapal laut jenis KMP Teluk Sinabang dan Labuhan Haji dari Sinabang, Pulau Simeulue ke wilayah Kabupaten Aceh Selatan dan Kabupaten Aceh Barat terhenti akibat buruknya cuaca yang melanda sebagian besar wilayah pantai barat selatan Aceh sejak beberapa pekan terakhir.

“Terhentinya aktivitas pelayaran dari Pulau Simeulue ke daratan Aceh karena kondisi cuaca yang tidak memungkinkan kapal untuk berlayar, sangat berisiko,” kata Kepala UPTD Pelabuhan Penyeberangan Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat, Romi Masri kepada ANTARA di Meulaboh, Minggu.

Berdasarkan data yang diperoleh dari BMKG, salah satu penyebab terhentinya aktivitas pelayaran tersebut karena ketinggian gelombang di Samudra Indonesia wilayah barat Aceh sangat tinggi mencapai di atas 3 meter.

Dampak tingginya gelombang tersebut menyebabkan kapal tidak bisa berangkat karena tidak memungkinkan untuk dilakukan.

Tidak hanya itu, dampak kerusakan pintu keluar masuk kendaraan dan penumpang (ram door) juga menyebabkan kapal KMP Teluk Sinabang belum bisa beraktivitas seperti biasanya.

“Saat ini kerusakan ram door kapal sedang dilakukan perbaikan di Pelabuhan Sibang, Kabupaten Simeulue, Aceh,” tambah Romi Masri.

Akibat buruknya cuaca dan kerusakan di bagian pintu kapal, kata Romi Masri, juga menyebabkan dua unit kapal jenis roll on roll of (roro) tersebut untuk sementara belum bisa dioperasikan hingga batas waktu yang belum bisa ditentukan.

Untuk jenis Kapal Motor (KM) Sabuk Nusantara 110, katanya lagi, juga belum bisa dioperasikan akibat faktor cuaca.

Pewarta: Teuku Dedi Iskandar

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019