Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea Cukai Aceh Safuadi menyarankan pemerintah dan pihak terkait lain agar mendorong sektor industri kemaritiman jika ingin memajukan kawasan pelabuhan dan perdagangan bebas Sabang.
"Bicara Sabang, kita tidak bisa mengulang kejayaan masa lalu. Harus ada reorientasi untuk memajukannya. Kalau dulu bisa dengan perdagangan. Kalau sekarang harus mengembangkan sektor industri, khususnya kemaritiman," kata Safuadi di Banda Aceh, Selasa.
Pernyataan Safuadi disampaikan pada fokus diskusi grup membahas penghapusan fasilitas cukai kawasan bebas dan pelabuhan bebas Sabang. Diskusi diikuti unsur Pemerintah Aceh dan Pemerintah Kota Sabang.
Menurut Safuadi, memajukan kawasan bebas Sabang tidak bisa lagi dengan mengandalkan sektor perdagangan. Barang-barang impor masuk Sabang sulit dijual karena penduduk di Pulau Weh jumlah sedikit.
Selain itu, jika dibawa ke daratan Pulau Sumatera, barang-barang impor yang masuk melalui kawasan perdagangan dan pelabuhan bebas Sabang sudah banyak beredar pasaran.
Begitu juga dengan mengandalkan penjualan air tawar seperti yang dilakukan di masa kejayaan Sabang era tahun 70-an, juga tidak bisa lagi karena kapal-kapal sekarang ini sudah memiliki penyulingan air tawar.
Oleh karena itu, sebut Safuadi, untuk menggerakkan pertumbuhan ekonomi kawasan perdagangan dan pelabuhan bebas Sabang yang dengan membangun industri, terutama kemaritiman.
"Selain industri, pariwisata Sabang juga harus dikembangkan dengan baik. Sebab sekarang ini, sektor pariwisata menjadi andalan perekonomian masyarakat Sabang," papar Safuadi.
Alumni Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh, itu menyebutkan, perekonomian Sabang juga tidak tumbuh jika digerakkan sendiri. Karena itu, harus ada dukungan dari seluruh kabupaten dan kota di Aceh.
"Sabang harus menjadi pemicu perekonomian Aceh. Namun, Sabang tidak bisa bergerak sendiri tanpa dukungan pemerintah daerah lainnya di Provinsi Aceh," pungkas Safuadi.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019
"Bicara Sabang, kita tidak bisa mengulang kejayaan masa lalu. Harus ada reorientasi untuk memajukannya. Kalau dulu bisa dengan perdagangan. Kalau sekarang harus mengembangkan sektor industri, khususnya kemaritiman," kata Safuadi di Banda Aceh, Selasa.
Pernyataan Safuadi disampaikan pada fokus diskusi grup membahas penghapusan fasilitas cukai kawasan bebas dan pelabuhan bebas Sabang. Diskusi diikuti unsur Pemerintah Aceh dan Pemerintah Kota Sabang.
Menurut Safuadi, memajukan kawasan bebas Sabang tidak bisa lagi dengan mengandalkan sektor perdagangan. Barang-barang impor masuk Sabang sulit dijual karena penduduk di Pulau Weh jumlah sedikit.
Selain itu, jika dibawa ke daratan Pulau Sumatera, barang-barang impor yang masuk melalui kawasan perdagangan dan pelabuhan bebas Sabang sudah banyak beredar pasaran.
Begitu juga dengan mengandalkan penjualan air tawar seperti yang dilakukan di masa kejayaan Sabang era tahun 70-an, juga tidak bisa lagi karena kapal-kapal sekarang ini sudah memiliki penyulingan air tawar.
Oleh karena itu, sebut Safuadi, untuk menggerakkan pertumbuhan ekonomi kawasan perdagangan dan pelabuhan bebas Sabang yang dengan membangun industri, terutama kemaritiman.
"Selain industri, pariwisata Sabang juga harus dikembangkan dengan baik. Sebab sekarang ini, sektor pariwisata menjadi andalan perekonomian masyarakat Sabang," papar Safuadi.
Alumni Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh, itu menyebutkan, perekonomian Sabang juga tidak tumbuh jika digerakkan sendiri. Karena itu, harus ada dukungan dari seluruh kabupaten dan kota di Aceh.
"Sabang harus menjadi pemicu perekonomian Aceh. Namun, Sabang tidak bisa bergerak sendiri tanpa dukungan pemerintah daerah lainnya di Provinsi Aceh," pungkas Safuadi.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019