Pemerintah Kota Banda Aceh melalui Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik terus menyosialisasikan program gerakan menuju 100 kota pintar atau Smart City 2019.

Wali Kota Aminullah Usman di Banda Aceh, Rabu, mengatakan, dengan sosialisasi akan meningkatkan pemahaman dari sasaran gerakan smart city atau kota pintar tersebut.

"Sebelumnya, ada 165 kabupaten/kota di Indonesia yang ikut seleksi program kota pintar. Akhirnya, Banda Aceh terpilih sebagai percontohan kota pintar," kata Aminullah Usman.

Wali Kota mengatakan, penerapan program kota pintar untuk menciptakan efisiensi bagi pemerintahan dan masyarakat. Dengan program tersebut, masyarakat mendapatkan pelayanan mudah dan cepat serta berbasis teknologi informasi.

“Apalagi hampir semua kalangan memanfaatkan telepon pintar dan jaringan internet dalam aktivitas sehari-hari. Inilah yang harus dimanfaatkan untuk membangun masterplan data yang terintegrasi dengan aplikasi yang dimiliki Pemerintah Kota Banda Aceh,” sebut Aminullah.

Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Kota Banda Aceh Bustami mengatakan, sosialisasi program gerakan menuju 100 kota pintar ditujukan kepada para keuchik atau kepala desa, akademisi, perwakilan satuan kerja perangkat daerah serta pelaksana dan dewan kota pinta.

"Selain untuk memberi pemahaman, sosialisasi ini juga untuk mengajak para peserta terlibat aktif menyusun rancangan induk program kota pintar Banda Aceh," sebut Bustami.

Sosialisasi yang dirangkai dengan bimbingan teknis tersebut menghadirkan pemateri dari Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Direktorat Layanan Aplikasi Informatika Pemerintahan Kementerian Komunikasi dan Informasi.

"Kami terus berupaya agar program gerakan menuju 100 smartcity ini terlaksana dengan baik, sehingga bisa diterapkan oleh Pemerintah Kota Banda Aceh dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat," kata Bustami.

Pewarta: M.Haris Setiady Agus

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019