Sebanyak empat rumah warga termasuk satu warung mengalami kerusakan akibat hujan disertai badai atau angin berkecepatan tinggi melanda dua gampong (desa) di Kecamatan Jeumpa, Kabupaten Bireuen, Aceh pada Rabu (10/7) pukul 16.40 WIB.
"Hujan badai di Bireuen kemarin berlangsung selama hampir dua jam, dari pukul 16.40 WIB hingga 18.30 WIB. Ada tiga rumah, dan satu kios rusak," kata Kepala Pelaksana Badan Penangulangan Bencana Aceh (BPBA), Teuku Ahmad Dadek di Banda Aceh, Kamis.
Ia mengatakan ketiga rumah warga dan satu kios ini terletak di dua gampong, yakni Teupok Tunong dan Teupok Baroh dengan mayoritas kondisi rumah mengalami kerusakan sedang akibat tertimpa pohon tumbang.
Ketiga rumah itu milik Badriah Hasan (60) yang memiliki tanggungan lima orang, dan satu unit rumah dalam keadaan kosong milik M Nahar Alamsyah (60) dengan tanggungan tiga orang dengan kedua rumah di antaranya ini terletak di Gampong Teupok Tunong.
Sisanya satu unit rumah lagi atas nama Asmi Ishak (65) memiliki tanggungan empat orang, sedangkan satu kios dengan nama pemilik Ramli (40) memiliki tanggungan tiga orang yang kedua bangunan ini berada di Gampong Teupok Tunong.
"Untuk tiga rumah, mengalami rusak sedang. Sedangkan satu unit kios mengalami rusak berat, seperti etalase pecah akibat jatuh ke tanah bersama barang-barang jualan," katanya.
Menjelang Maghrib, keadaan berangsur pulih. "Tapi ada empat keluarga menjadi korban meski mereka ini tidak sampai mengungsi," kata Dadek.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Aceh telah memperkirakan, hujan disertai angin kencang bakal terus melanda hampir seluruh wilayah Aceh hingga beberapa hari ke depan.
Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Aceh, Zakaria Ahmad mengatakan rata-rata kecepatan angin berkisar antara 10 hingga 30 kilometer per jam. "Kecepatan angin ini bisa meningkat hingga dua kali lipat, dan bahkan lebih akibat cuaca buruk yang timbul dari awan Cumulonimbus," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019
"Hujan badai di Bireuen kemarin berlangsung selama hampir dua jam, dari pukul 16.40 WIB hingga 18.30 WIB. Ada tiga rumah, dan satu kios rusak," kata Kepala Pelaksana Badan Penangulangan Bencana Aceh (BPBA), Teuku Ahmad Dadek di Banda Aceh, Kamis.
Ia mengatakan ketiga rumah warga dan satu kios ini terletak di dua gampong, yakni Teupok Tunong dan Teupok Baroh dengan mayoritas kondisi rumah mengalami kerusakan sedang akibat tertimpa pohon tumbang.
Ketiga rumah itu milik Badriah Hasan (60) yang memiliki tanggungan lima orang, dan satu unit rumah dalam keadaan kosong milik M Nahar Alamsyah (60) dengan tanggungan tiga orang dengan kedua rumah di antaranya ini terletak di Gampong Teupok Tunong.
Sisanya satu unit rumah lagi atas nama Asmi Ishak (65) memiliki tanggungan empat orang, sedangkan satu kios dengan nama pemilik Ramli (40) memiliki tanggungan tiga orang yang kedua bangunan ini berada di Gampong Teupok Tunong.
"Untuk tiga rumah, mengalami rusak sedang. Sedangkan satu unit kios mengalami rusak berat, seperti etalase pecah akibat jatuh ke tanah bersama barang-barang jualan," katanya.
Menjelang Maghrib, keadaan berangsur pulih. "Tapi ada empat keluarga menjadi korban meski mereka ini tidak sampai mengungsi," kata Dadek.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Aceh telah memperkirakan, hujan disertai angin kencang bakal terus melanda hampir seluruh wilayah Aceh hingga beberapa hari ke depan.
Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Aceh, Zakaria Ahmad mengatakan rata-rata kecepatan angin berkisar antara 10 hingga 30 kilometer per jam. "Kecepatan angin ini bisa meningkat hingga dua kali lipat, dan bahkan lebih akibat cuaca buruk yang timbul dari awan Cumulonimbus," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019