Banda Aceh, 29/11 (Antara) - Kalangan ulama Aceh mendukung wanita prajurit TNI  menggunakan jilbab seperti kebijakan yang ditempuh oleh pimpinan Polri terhadap personil Polwan muslim."Kami memberikan apresiasi kepada pimpinan Polri yang memperbolehkan Polwan menggunakan jilbab, dan harapan kami hal serupa juga bisa diberikan untuk wanita prajurit TNI," kata Sekjen Himpunan Ulama Dayah Aceh (HUDA) Tgk H Faisal Ali di Banda Aceh, Jumat.

Hal itu disampaikan menanggapi  pernyataan Kapolri Jenderal Polisi  Sutarman yang memberikan kelonggaran izin kepada polwan yang ingin mengenakan jilbab dengan catatan ciri dan warnanya menyerupai dengan seragam polwan berjilbab seperti di Aceh.

Ia menjelaskan, memperbolehkan memakai  jilbab bagi prajurit/personil wanita  muslim baik di lingkungan TNI maupun Polri agar mereka bisa mengamalkan ajaran agamanya dengan sempurna.

"Dengan kebijakan pimpinan itu maka wanita prajurit TNI  dari tiga angkatan yakni Angkatan Darat, Laut dan Udara serta personil Polri telah diberikan kebebasan dalam menjalankan Syariat  Islam," kata dia menambahkan.

Seperti di Aceh, Tgk Faisal Ali menjelaskan wanita prajurit TNI terutama jajaran Kodam Iskandar Muda serta Polwan Polda Aceh telah menggunakan jilbab sejak provinsi ini memberlakukan Syariat Islam menyeluruh (kaffah).

"Kita bisa melihat wanita prajurit TNI dan Polwan menggunakan jilbab dan tidak menganggu tugas rutin mereka di Aceh," kata dia menjelaskan.

Sebelumnya di Jakarta, Wakil Ketua Komisi III DPR dari Fraksi PKS Almuzzammil Yusuf mendesak Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko agar juga memperbolehkan wanita anggota TNI untuk mengenakan jilbab.

"Sudah saatnya, Panglima TNI Jenderal Moeldoko mencabut pelarangan seragam  berjilbab bagi wanita anggota TNI," ujar Almuzammil.

Dia mengaku  bangga dengan ketegasan Kapolri Jenderal Polisi Sutarman yang membolehkan  Polisi Wanita (Polwan) untuk mengenakan jilbab. (Azhari)

Pewarta:

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2013