Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Provinsi Aceh, Makmur Budiman mengatakan, wilayah barat-selatan sangat strategis untuk dijadikan kawasan ekonomi khusus (KEK), karena memiliki berbagai macam komoditas andalan untuk di ekspor.

"Wilayah barat-selatan cukup strategis, karena selama ini ekspor CPO semua melalui pelabuhan Medan, Sumatera Utara. Sementara ekspor CPO kita tiap tahun ada sekitar 800 ribu ton produksi Aceh," katanya saat dihubungi dari Blangpidie, Kabupaten Aceh Barat Daya, Sabtu.

Makmur menyampaikan hal itu ketika ditanya terkait gagasan Plt Gubernur Aceh ingin menjadikan KEK di wilayah barat-selatan, dan gagasan itu diketahui setelah seluruh bupati/walikota dipanggil Gubernur untuk diberitaukan kegiatan KEK pada Kamis (11/7).   

Baca juga: Aceh Jaya berpeluang jadi KEK pariwisata Aceh

"Itu adalah gagasan luar biasa dari Plt Gubernur Aceh, karena dengan berkembangnya KEK di barat-selatan itu ada beberapa kemudahan diberikan oleh Pemerintah Pusat, karena disitu nanti kita ekspor selain impor. Kita juga dibebaskan biaya masuk dari Pemerintah Pusat,  sehingga kita lebih kompetitif dibandingkan dengan daerah non KEK," kata Makmur.

Disamping itu, lanjut Makmur, wilayah barat-selatan sangat strategis untuk dijadikan KEK dan kawasan industri terpadu (KIT) karena wilayah yang berhadapan dengan Samudera Hindia tersebut memiliki berbagai macam komoditas andalan untuk diekspor.

Salah satunya komoditas sawit barat-selatan, dimana minyak mentah kelapa sawit atau CPO produksi Aceh mencapai 800 ribu ton/tahun dan terpaksa harus diekspor melalui pelabuhan Medan, Sumatera Utara, sehingga Aceh mengalami kerugian mencapai Rp1,6 triliun/tahun pada satu macam komoditi.

Baca juga: Gubernur Aceh buka forum KEK Arun

"Jadi kalau ilmu akuntannya, kita rugi mencapai Rp1,6 triliun/tahun pada satu macam komoditi, belum komoditas lainnya. Jadi, dengan kehadiran KEK di wilayah barat-selatan Aceh tentu kerugian besar itu kedepan bisa kita atasi, karena proses ekspor CPO sudah bisa kita lakukan via barat-selatan," tuturnya.

Apalagi, jarak tempuh barat-selatan ke Asia Selatan begitu dekat via Samudera Hindia dan ditambah lagi Pemerintah RI telah menjalin kerjasama dengan Perdana Menteri India, tentu dapat membuka peluang baru untuk memasukkan berbagai komoditas Aceh ke Pulau Andaman-Nikobar India.  

Baca juga: Pemerintah berikan izin KEK Lhokseumawe

"Keberadaan KEK sangat kompetitif bagi India, karena jarak angkut dari Aceh ke Andaman-Nikobar yang luar biasa dekat. Jadi, kita berharap masyarakat agar mendukung gagasan yang sangat luar biasa ini, karena nanti akan muncul magnet-magnet industri baru di barat-selatan Aceh," ujarnya.
 

Pewarta: Suprian

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019