Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Malikussaleh meminta masyarakat mewaspadai suhu panas yang sedang menyengat di Kota Lhokseumawe dan sekitarnya.

Kepala Sta Met. Kelas III Malikussaleh, Nasrol Adil di Lhokseumawe, Sabtu mengatakan, cuaca panas menyengat tersebut terjadi akibat Aceh berada di belahan bumi utara, sehingga terjadinya masa pengurangan uap air yang memiliki tekanan rendah dan masa udara kering yang berdampak curah hujan berkurang.

"Puncak kekeringan di Kota Lhokseumawe dan sekitarnya terjadi pada bulan Juli, namun demikian dalam masa kekeringan tetap terjadi hujan, hanya saja jumlah curah hujannya yang berkurang,” katanya.

Ia juga menambahkan, meski cuaca saat ini sedang panas  namun tetap saja diselingi hujan karena adanya penguapan dan ketika terjadi penguapan diharapkan masyarakat lebih mewaspadai dengan pertumbuhan Awan Comulus.

"Kami berharap masyarakat untuk mewaspadai pertumbuhan awan Comulus di siang menjelang sore hingga malam hari karena memiliki potensi petir dan puting beliung di mana dalam kondisitersebut adanya masa hangat yang dapat memicu petir dan angin puting beliung,” katanya.

Sementara itu, suhu panas yang terjadi di Kota Lhokseumawe dan sekitarnya diprediksi terjadi sampai dengan bulan September namun pada bulan Agustus menjelang bulan September suhu panas diprediksi akan meningkat.

"Kami mengimbau agar masyarakat mengurangi aktivitas di luar ruangan dan memperbanyak minum air untuk mengurangi dehidrasi akibat cuaca panas,” katanya.

Pewarta: Dedi Syahputra

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019